REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertahanan (Kemhan) melanjutkan pemberian penghargaan kepada 11.845 warga negara Indonesia (WNI) di Nusa Tenggara Timur (NTT). Piagam dan pin bela negara diberikan kepada mereka yang pernah berperan aktif dalam mempertahankan keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Piagam penghargaan dan pin bela negara ini merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk memberi dan memperhatikan jasa serta perjuangan para pejuang untuk mempertahankan keutuhan dan kedaulatan bangsa Indonesia serta mengukuhkan saudara-saudara sekalian sebagai kader bela negara,” ujar Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, dalam siaran pers, Sabtu (4/5).
Prabowo menyampaikan, dia mengapresiasi masyarakat NTT yang memilih untuk tetap menjadi WNI setelah jajak pendapat referendum Timor Timur pada tahun 1999. Hal itu ia sampaikan pada kegiatan Penyerahan Piagam dan Pin Bela Negara kepada 328 warga NTT yang bertempat di Pangkalan Udara El Tari, Kupang, NTT, Kamis (3/3) lalu.
Prabowo menggarisbawahi, jasa serta pengorbanan masyarakat NTT yang telah setia dan berjuang untuk membela dan mempertahankan kedaulatan NKRI tidak boleh dilupakan. Karena itu, pemerintah perlu memberikan sebuah Piagam Penghargaan Bela Negara yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri Pertahanan tentang Pemberian Penghargaan Patriot Bela Negara Kepada Masyarakat NTT.
Salah satu penerima piagam serta penyematan pin Bela Negara, Mayor Cpm J. Cortereal, yang mewakili mendiang ayahnya Nzahril J. Cortereal untuk menerima piagam tersebut mengucapkan terima kasih kepada pemerintah atas apresiasi terhadap warga NTT.
"Saya menerima piagam ini mewakili almarhum bapak saya. Baliau sama dengan rekan-rekan yang ada disini salah satu tokoh pejuang eks Tim-tim. Di mana penghargaan ini jadi motivasi bagi kami yang masih muda melihat bagaimana kecintaan kepada tanah air," ujar Cortereal.
Pria yang kesehariannya menjabat sebagai Komandan Detasemen Polisi Militer Kupang tersebut menceritakan, almarhum ayahnya rela bekorban harta benda, nyawa, termasuk semua keluarganya demi merah putih. "Ayah saya bilang, beliau berjuang bukan hanya karena beliau tentara tapi karena prinsip mempertahankan kedaulatan negara,” jelas dia.
Salah satu warga NTT lainnya yang menerima piagam tersebut, Augusto da Costa mengatakan dirinya berbahagia atas penghargaan pemerintah terhadap perjuangan masyarakat NTT selama ini. Ia pun mengungkapkan, bela negara adalah hal yang perlu dilakukan oleh segenap masyarakat Indonesia lainnya demi kepentingan bersama.
“Makna bela negara menurut saya adalah membela kepentingan negara dan masyarakatnya, yang dijalankan dengan jiwa patriot dan jiwa juang,” katanya.
Sebelumnya, pada Desember 2020, Prabowo telah menyematkan piagam bela negara kepada 23 orang sebagai delegasi masyarakat NTT, salah satunya kepada tokoh pro integrasi Timor Timur sekaligus eks Wakil Panglima Milisi pro-Indonesia, Eurico Guterres.