Rabu 10 Mar 2021 06:43 WIB

Satgas Minta Masyarakat Waspadai Long Covid

Long Covid dapat terjadi terhadap penyintas Covid-19 dengan gejala ringan.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Hiru Muhammad
Warga mengenakan alat pelindung diri (APD) berjalan membawa paket makanan dan vitamin untuk diberikan kepada pasien positif Covid-19 di Gang RW 11, Cisitu Lama, Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Warga mengenakan alat pelindung diri (APD) berjalan membawa paket makanan dan vitamin untuk diberikan kepada pasien positif Covid-19 di Gang RW 11, Cisitu Lama, Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-–Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta masyarakat mewaspadai dampak dari Covid-19 setelah dinyatakan negatif atau sembuh, yakni long Covid. Long covid merupakan gejala sakit berkepanjangan yang diderita setelah tes Covid-19 menunjukan hasil negatif.

Menurut penelitian WHO, sebagian besar orang yang menderita Covid-19 mengalami gejala ringan sampai sedang. Sedangkan sekitar 10-15 persen kasus ini berujung pada gejala berat dan sekitar 5 persen menderita penyakit yang kritis. Secara umum, penderita Covid-19 akan sembuh dalam waktu 2-6 minggu.

Namun, kata Wiku, untuk beberapa orang akan merasakan gejala setelah beberapa minggu dinyatakan pulih.“Inilah yang disebut sebagai long covid,” kata Wiku saat konferensi pers, Selasa (9/3).

Long Covid dapat terjadi terhadap penyintas Covid-19 dengan gejala ringan, berusia muda, dan juga anak-anak yang tidak memiliki komorbid. Dari hasil penelitian menunjukan, sampel yang berumur 18-34 tahun yang sebelumnya sehat, sebanyak 20 persen di antaranya atau 1 dari 5 orang melaporkan menderita beberapa gejala yang berkepanjangan setelah menderita Covid-19.

Namun, Wiku menegaskan, penderita long covid ini tidak akan menularkan gejala ataupun virus Covid-19 kepada orang lain. Gejala yang pada umumnya diderita  penderita long Covid yakni kelelahan, kesulitan bernapas, batuk, sakit persendian, dan juga sakit dada. Gejala lainnya yakni kesulitan untuk berpikir dan berkonsentrasi, depresi, sakit pada otot, sakit kepala, demam, dan juga jantung berdebar.

Selain itu, juga ditemukan adanya komplikasi medis yang menyebabkan masalah kesehatan berkepanjangan pada beberapa penyintas Covid-19. Seperti masalah jantung, paru-paru, kerusakan ginjal akut, gatal-gatal dan rambut rontok, serta masalah pada indra penciuman dan perasa.“Saya harapkan dengan adanya temuan ini masyarakat dapat lebih waspada. Dampak negatif pada kesehatan ini tidak hanya dirasakan oleh mereka yang menderita komorbid, tapi juga oleh mereka yang berumur cukup muda bahkan tidak menderita komorbid apapun,” jelasnya.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement