Kamis 11 Mar 2021 05:16 WIB

Gubernur Texas Tuding Biden Penyebab Lonjakan Migran

Gubernur Texas menyebut ada krisis di perbatasan AS-Meksiko karena lonjakan migran

Rep: Farah Noersativa/ Red: Nur Aini
Presiden AS Joe Biden
Foto: EPA-EFE/KEVIN DIETSCH
Presiden AS Joe Biden

REPUBLIKA.CO.ID, AUSTIN -- Gubernur Texas mengecam pemerintahan Biden atas adanya krisis yang berkembang di perbatasan AS-Meksiko yang disebabkan oleh lonjakan kedatangan migran. Pernyataan tersebut muncul dari Greg Abbott pada Selasa (9/3) waktu setempat.

Menurutnya, dia diberi pengarahan oleh pejabat Patroli Perbatasan AS serta tim keamanan Texas lainnya dan diberi tur udara ke perbatasan. Dalam tur tersebut, dia menyaksikan orang-orang melintasi perbatasan "secara ilegal". 

Baca Juga

Mendapati fakta demikian, Abbott menyalahkan Presiden AS Joe Biden karena mengubah kebijakan di perbatasan AS-Meksiko. "Ada krisis di perbatasan Texas sekarang dengan jumlah orang yang sangat banyak yang melintasi perbatasan," kata Abbott dalam konferensi pers yang dilansir laman Aljazirah, Rabu (10/3). 

Dia mengatakan, krisis itu adalah akibat dari kebijakan perbatasan terbuka Presiden Biden. Kebijakan tersebut mengundang imigrasi ilegal dan menciptakan krisis kemanusiaan di Texas sekarang yang menurutnya akan semakin memburuk dari hari ke hari. 

Biden, yang menjabat kurang dari dua bulan lalu, telah membalikkan banyak kebijakan garis keras pendahulunya tentang imigrasi. Kebijakan itu bertolak belakang dengan kebijakan mantan Presiden AS Donald Trump yang sebagian besar menutup perbatasan AS-Meksiko untuk pencari suaka. 

Trump pun membuat program yang disebut Remain in Mexico atau “Tetap di Meksiko”. Program itu memaksa para migran untuk menunggu tanggal pengadilan AS mereka di Meksiko.

Kebijakan Trump itu menuai kecaman luas dari para pembela hak asasi manusia. Mereka berpendapat, mereka melanggar undang-undang suaka AS. Abbott mengatakan penghapusan kebijakan Trump oleh Biden menyebabkan peningkatan jumlah kedatangan.

The New York Times (NYT) melaporkan, otoritas AS diperkirakan akan mengumumkan bahwa hampir 100.000 migran ditangkap di perbatasan pada bulan Februari. Angka itu naik dari 36.687 pada bulan yang sama tahun lalu.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement