REPUBLIKA.CO.ID,JEDDAH -- Kementerian Haji dan Umroh Arab Saudi memperingatkan agar tidak menyalahgunakan izin umroh yang dikeluarkan melalui aplikasi Eatmarna. Pihaknya menentang keras pengalihan izin umroh kepada orang lain, selain nama yang tertera.
"Ini tidak diperbolehkan dan dianggap bertentangan dengan instruksi dari Eatmarna dan aplikasi Tawakkalna," kata kementerian dikutip di Saudi Gazette, Selasa (9/3).
Menurut kementerian, aplikasi Tawakkalna tidak bisa digunakan untuk pemesanan pelaksanaan umrah. Sebaliknya, izin umroh hanya dikeluarkan melalui aplikasi Eatmarna.
Reservasi umroh tersedia untuk setiap orang, termasuk warga negara, ekspatriat, serta pengunjung, setiap hari hingga akhir Maret. Kementerian menambahkan, vaksinasi terhadap virus Covid-19 tidak diperlukan untuk mengajukan izin umroh.
Kementerian tersebut juga membantah rumor di media sosial, yang mengatakan ada dua periode waktu di mana jamaah dapat melakukan reservasi untuk umroh.
Dalam rumor itu, disebut periode pertama untuk pengajuan izin umroh selama Ramadhan hari pertama hingga 18, dimulai pada 28 Maret. Periode kedua untuk pelaksanaan umroh tanggal 19 hingga 30 Ramadhan 19 hingga 30, dimulai pada 27 April.
Terakhir, Kementerian Haji dan Umroh mengatakan pihaknya belum mengeluarkan pernyataan seperti itu. Mereka mendesak orang-orang untuk menghubungi pusat pengaduan bebas pulsa (8004304444) yang dimiliki Kementerian.