REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN--Gunung Merapi masih menunjukkan aktivitas vulkanik yang cukup tinggi. Pekan ini, terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan tertinggi sebesar 83 milimeter per jam selama 45 menit pada 2 Maret 2021.
"Terjadi aliran lahar intensitas di bawah sedang pada 11 Maret 2021 pukul 12.57 di alur Kali Boyong," kata Petugas PGM Kaliurang, Heru Suparwaka, Jumat (12/3).
Cuaca di sekitar Merapi umumnya cerah pada pagi, lalu berkabut pada siang-malam. Asap berwarna putih, ketebalan tipis-tebal dengan tekanan lemah, sedangkan tinggi asap maksimum 500 meter teramati dari Pos PGM Kaliurang pada 6 Maret 2021.
Guguran awan panas terjadi 12 kali berjarak luncur maksimal 1.500 meter ke barat daya dan amplitudo maksimal 42 milimeter dan durasi 148 detik pada 7 Maret 2021. Guguran lava 226 kali jarak luncur maksimal 1.300 meter juga ke arah barat daya.
"Volume kubah lava sektor barat daya 785.600 meter kubik dengan laju pertumbuhan 13.500 meter kubik per hari. Analisis morfologi area puncak sektor tenggara 11 Maret terhadap 4 Maret menunjukkan ketinggian kubah relatif tetap yaitu 45 meter ," ujar Heru.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengimbau masyarakat tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Serta, mewaspadai bahaya lahar, terutama saat terjadi hujan di seputar Merapi.
Penambangan di alur sungai-sungai berhulu di Merapi dalam KRB III direkomendasi untuk dihentikan. Pelaku wisata direkomendasi tidak melakukan kegiatan di daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh lima kilometer dari puncak Gunung Merapi.