Ahad 14 Mar 2021 08:35 WIB

Korut tidak Menanggapi Upaya Diplomasi AS

AS mengaku berupaya menjangkau Korut sejak Februari tetapi belum ada tanggapan.

Rep: Rizki Jaramaya/ Red: Yudha Manggala P Putra
 Dalam foto yang disediakan oleh pemerintah Korea Utara ini, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berbicara di kongres partai yang berkuasa di Pyongyang, Korea Utara, Minggu, 10 Januari 2021.
Foto: AP/KCNA via KNS
Dalam foto yang disediakan oleh pemerintah Korea Utara ini, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berbicara di kongres partai yang berkuasa di Pyongyang, Korea Utara, Minggu, 10 Januari 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Utara (Korut) belum memberikan tanggapan atas upaya diplomatik di belakang layar oleh pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang dilakukan sejak pertengahan Februari. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana Biden mengatasi ketegangan meningkat dengan Pyongyang terkait program senjata nuklir dan rudal balistik.

Seorang pejabat senior pemerintahan Biden yang tidak mau disebutkan namanya memberikan sedikit rincian tentang upaya diplomatik AS kepada Korut. Pejabat itu mengatakan, telah ada upaya untuk menjangkau pemerintah Korut "melalui beberapa saluran mulai pertengahan Februari, termasuk di New York."

"Sampai saat ini, kami belum menerima tanggapan apa pun dari Pyongyang," kata pejabat itu.

Pemerintahan Biden sejauh ini berhati-hati dalam menjelaskan secara terbuka pendekatannya ke Korut. Pemerintahan Biden mengatakan, mereka melakukan tinjauan kebijakan yang komprehensif.

Pejabat pemerintahan Biden mengatakan, tampaknya tidak ada dialog aktif antara AS dan Korut selama lebih dari setahun. Termasuk di akhir pemerintahan mantan Presiden Donald Trump.

"Amerika Serikat telah melakukan banyak upaya selama waktu itu untuk terlibat," ujar pejabat tersebut.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement