REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Jepang sedang mempertimbangkan membatasi jumlah delegasi yang akan mendampingi para menteri dan pemimpin asing dalam Olimpiade Tokyo. Langkah ini sebagai upaya meminimalisir penularan Covid-19.
Laporan kantor berita Kyodo seperti dikutip Reuters, Ahad (15/3), menyebutkan jumlah staf pendamping akan dibatasi maksimal 11 orang per kepala negara. Sedangkan delegasi tingkat kabinet dibatasi paling banyak lima orang.
Para tamu VIP juga akan diminta menjalani tes Covid-19 dalam kurun waktu 72 jam sebelum terbang ke Jepang dan akan dites ulang pada saat kedatangan.
Sebelumnya, harian Sankei melaporkan bahwa pemerintah Jepang juga sedang mempertimbangkan membatasi jumlah penonton Olimpiade Tokyo hingga 50 persen dari kapasitas stadion karena kekhawatiran risiko yang ditimbulkan akibat penularan Covid-19. Meski jumlah kasus akibat virus corona di Jepang relatif lebih rendah ketimbang negara lain seperti Amerika Serikat, beberapa wilayah termasuk Tokyo masih menetapkan status darurat Covid-19 sehubungan dengan munculnya gelombang ketiga pandemi di negara tersebut.