Jumat 19 Mar 2021 00:27 WIB

Didepak dari All England, Satgas Covid-19 Ikut Buka Suara

Satgas Penanganan Covid-19 memprioritaskan kesehatan para atlet dan ofisial.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Agus Yulianto
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito
Foto: Satgas Covid-19
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satgas Penanganan Covid-19 ikut buka suara terkait didepaknya tim bulutangkis Indonesia dari turnamen All England 2021. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyayangkan pembatalan partisipasi Indonesia dalam kejuaraan All England 2021. 

Kendati begitu, Wiku menghormati regulasi penanganan pandemi Covid-19 yang berlaku di Inggris. Pemerintah, ujarnya, meyakini bahwa perhelatan gelar olahraga di manapun diselenggarakan selalu menjunjung tinggi prinsip sportivitas yang mengacu pada perilaku penghormatan, pengakuan, dan toleransi. 

"Yang menciptakan persaingan positif tanpa niat merugikan pihak lain atau tanpa berlaku curang baik di dalam pertandingan atau di luar pertandingan," kata Wiku dalam keterangan pers, Kamis (18/3). 

Apapun keputusan lanjutan mengenai insiden ini, Wiku menambahkan, Satgas Penanganan Covid-19 memprioritaskan kesehatan para atlet dan ofisial yang ikut berangkat ke Inggris. 

"Agar dapat terus terjaga hingga nanti kembali ke Tanah Air. Satgas harapkan para atlet dan oisial dapat terus bersemangat," katanya. 

Seperti diketahui, tim bulutangkis Indonesia dipaksa mundur dari perhelatan All England 2021. Regulasi Pemerintah Inggris mewajibkan semua orang yang pernah kontak dengan orang yang terpapar Covid-19 untuk melakukan karantina selama 10 hari. 

Baca juga : Dipaksa Mundur All England, Menpora: Bukan Kesalahan Atlet

Berada dalam satu pesawat dalam sebuah penerbangan menuju Inggris juga termasuk kontak. Inilah yang terjadi dengan tim bulu tangkis Indonesia yang tengah berlaga pada ajang All England 2021.

Meskipun sudah dites oleh panitia penyelenggara All England, semua tim Indonesia negatif Covid-19. Namun, tetiba saat babak pertama sudah dimainkan sebagian, Pemerintah Inggris melalui lembaga kesehatan mengirimkan surat kepada 20 orang dari 24 tim Indonesia agar mundur.

Isi surat yang dikirimkan via e-mail tersebut secara umum meminta penerima surat untuk melakukan karantina karena dianggap berada satu pesawat dengan seorang yang terpapar Covid-19. Dengan begitu, tim Indonesia terpaksa harus mundur dari ajang turnamen bulu tangkis tertua di dunia tersebut, Kamis (18/3).

Manajer Tim Bulu Tangkis Indonesia di All England 2021, Ricky Soebagdja, mengatakan, Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) dan panitia pelaksana All England 2021 lepas tangan dan tidak bisa melakukan apa-apa atas kasus yang menimpa atlet Indonesia yang dipaksa mundur dari turnamen. Pasalnya, hal ini sudah menjadi regulasi Pemerintah Inggris.

"Sempat ditanyakan ke panitia, dan panitia BWF tidak bisa berbuat banyak karena mereka menyampaikan aturan dari Pemerintah Inggris. Ini yang juga membuat saya menyampaikan ke KBRI karena ini berkaitan dengan government to government. Saya meminta kejelasan khususnya untuk aturan di saat pandemi Covid-19 ini," kata Ricky dalam keterangan tertulis, Kamis (18/3).

Baca juga : Emil Protes Indonesia Didiskualifikasi dari All England 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement