REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari, mendukung bermunculannya isu undangan kegiatan deklarasi dukungan pasangan Capres-Cawapres 2024. Ia menilai hal itu akan membuat masyarakat bisa mempertimbangkan capres-cawares yang akan dipilih sejak jauh hari.
Qodari menantikan adanya argumentasi yang mendukung pencalonan capres-cawapres tertentu. Artinya, kemunculan mereka tak sekedar angin lalu.
"Menurut saya bagus saja, berarti banyak ide dan gagasan. Tergantung apa alasan dan reasoning-nya sampai muncul ide itu," kata Qodari kepada Republika, Jumat (19/3).
Qodari menganggap munculnya isu capres-cawapres wajar saja, mengingat tenggat pendaftaran makin dekat pada 2023. Sehingga menurutnya, makin cepat pasangan capres-cawapres dideklarasikan maka makin cepat masyarakat dapat memberi penilaian.
"Makin banyak tokoh biar masyarakat bisa mempertimbangkan dari sekarang. Tidak terasa kok Pilpres ini tiba-tiba datang. Tinggal 3 tahun lagi. Bahkan pada 2023 Agustus sudah mulai pendaftaran. Kalau dikaitkan dengan pendaftaran berarti tinggal 2,5 tahun lagi," ujar Qodari.
Qodari hanya berpesan bahwa siapapun pasangan capres-cawapres yang ditampilkan mesti punya kemampuan untuk menuntaskan permasalahan bangsa. "Kalau buat saya yang namanya pemimpin itu harus bisa jawab permasalahan besar dan relevan bagi masyarakat Indonesia. Kemudian kenapa mesti dia dipilih (salah satu capres-cawapres)? ya karena sesuai permasalahannya," ucap Qodari.
Berdasarkan pantauan Republika, muncul tiga isu pasangan Capres-Cawapres untuk Pilpres 2024 di media sosial yaitu Jusuf Kalla-Agus Harimurti Yudhoyono, Moeldoko-Achsanul Qosasi dan Puan Maharani-Moeldoko. Di antaranya ketiganya, PDIP sudah mengklarifikasi bahwa isu tersebut hanyalah hoaks belaka.