Ahad 21 Mar 2021 16:30 WIB

5.000 Migran Anak Tanpa Pendamping Ditahan di Perbatasan AS

Jumlah migran anak yang menyeberang ke AS melonjak

Rep: Puti Almas/ Red: Nur Aini
Anak-anak imigran yang ditampung dalam pusat detensi di daerah perbatasan di Amerika Serikat
Foto: Forbes
Anak-anak imigran yang ditampung dalam pusat detensi di daerah perbatasan di Amerika Serikat

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Sebanyak lebih dari 5.000 migran anak tanpa pendamping dilaporkan berada dalam tahanan di perbatasan Amerika Serikat (AS). Jumlah itu meningkat, dari 4.500 dalam beberapa hari sebelumnya. 

Pemerintah AS yang dipimpin Presiden Joe Biden mengatakan saat ini sedang berupaya menangani lonjakan migran di perbatasan AS dan Meksiko. Dalam pernyataan lebih lanjut, disebutkan bahwa fasilitas yang tersedia untuk menampung anak-anak tanpa pendamping sedang ditingkatkan. 

Baca Juga

Lebih dari 600 anak migran di antaranya yang sudah ditahan di tahanan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS (CBP) selama lebih dari 10 hari. Undang-undang federal Amerika menyatakan bahwa anak-anak tanpa pendamping harus diserahkan kepada pemerintah dalam waktu 72 jam untuk ditampung di tempat penampungan yang dikelola oleh Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan negara itu. 

Namun, banyak anak usia remaja yang harus berada di fasilitas seperti CBP selama rata-rata lebih dari lima hari. Menteri Keamanan Dalam Negeri AS Alejandro Mayorkas memimpin delegasi Senat bipartisan ke El Paso, Texas, pada Jumat (19/3), dengan senator dari Partai Demokrat, Chris Murphy melaporkan kondisi yang ia saksikan di perbatasan. 

“Baru saja meninggalkan fasilitas tahanan di perbatasan. Ratusan anak berada dalam ruangan yang besar dan saya menahan air mata saat melihat seorang gadis berusia 13 tahun yang ketakutan dan terisak telah dipisahkan dari neneknya dan tak ada orangtuanya,” ujar Murphy melaporkan melalui jejaring sosial Twitter, Ahad (21/3). 

Pemerintah AS telah mengalokasikan 86 juta dolar untuk kamar hotel yang menampung sekitar 1.200 keluarga migran di Texas dan Arizona. Selain itu, Gedung Putih juga memerintahkan agar pusat konvensi di Dallas, Texas, digunakan untuk menampung lebih dari 2.000 anak migran di bawah umur tanpa pendamping.

Seorang sumber pemerintah mengatakan bahwa di era mantan presiden AS Donald Trump, sistem imigrasi telah ‘dibongkar’ atau diubah dalam banyak kebijakan. Karena itu, akan membutuhkan waktu untuk membangunnya kembali. 

Saat ini, Pemerintah AS memperingatkan agar para migran tidak melakukan perjalanan berbahaya ke perbatasan AS. Meski demikian, terdapat komitmen untuk tidak mengirim kembali anak di bawah umur tanpa pendamping. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement