REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Kerajaan Uni Emirat Arab (UEA) memutuskan tetap melarang adanya tenda makanan atau bazar selama Ramadhan 2021. Untuk itu, otoritas menggantinya dengan membagikan makanan gratis.
Lembaga Bulan Sabit Merah Emirates atau ERC, menyebut pihaknya akan mendistribusikan makanan buka puasa gratis kepada 1,2 juta penduduk UEA. ERC juga akan memperluas distribusi makanan, dengan mencakup 571.312 orang di negara-negara tertinggal lainnya.
Dalam konferensi pers daring, ERC mengumumkan peluncuran kampanye Bulan Suci Ramadhan yang bertema “Be the Change”. Kampanye ini bertujuan memberikan dukungan dan bantuan kepada target yang telah dibuat, baik di dalam maupun di luar negeri.
Dikutip di Khaleej Times, Senin (22/3), organisasi tersebut telah berupaya memperluas cakupan program Ramadhan tahun ini. Mereka ingin membantu lebih banyak orang melawan dampak kesehatan, ekonomi dan sosial atas pandemi Covid-19.
Sekretaris Jenderal ERC, Dr Mohammed Ateeq Al Falahi, mengatakan tenda Ramadhan reguler yang selalu diadakan secara nasional, akan diganti dengan makanan yang diantar ke rumah, di 112 lokasi di sekitar UEA.
"Paket makanan akan dikirim untuk 600.000 pekerja dan 81.600 keluarga rentan dan orang tua, 140.000 pekerja medis garis depan, dan ribuan keluarga dan komunitas asing yang terkena pandemi," kata dia.
Ia menambahkan, 150.000 orang akan mendapat manfaat dari makanan Ramadhan yang dibagikan di 26 lokasi di Abu Dhabi, 20 lokasi di Al Dhafra, 19 lokasi di Al Ain, 47 lokasi di Emirates Utara. Sementara itu, 14.666 orang akan mendapat manfaat dari pembagian pakaian Idul Fitri.
Seperti yang telah diarahkan oleh Ketua ERC, Sheikh Hamdan bin Zayed Al Nahyan, disebutkan ruang lingkup program Ramadhan ERC tahun ini telah diperbesar. Program kali ini juga dinilai lebih komprehensif, sejalan dengan tantangan yang ditimbulkan pandemi Covid-19.
Wakil Sekretaris Jenderal untuk Pembangunan dan Kerja Sama Internasional, Fahad Abdulrahman bin Sultan, mengatakan 406.625 orang di banyak negara akan mendapat manfaat dari program Buka Puasa Ramadhan ERC.
"146.602 orang akan mendapatkan dukungan dari program ERC Zakat Fitri, dan 18.085 orang akan mendapatkan manfaat dari program pakaian Idul Fitri ERC," ujar Fahad Abdulrahman bin Sultan.
Tak hanya ERC, upaya membagikan makanan kepada Muslim selama Ramadhan juga dilakukan beberapa masjid di UEA.
Seorang Imam di Ajman, Sheikh Asadullah Dil Muhamad, mengatakan mereka biasa menyajikan makanan secara berkelompok, kepada warga yang tinggal yang dekat dengan masjid.
"Semua prinsip makan bersama saat buka puasa telah ditangguhkan karena pandemi Covid-19. Namun, makanan buka puasa masih diberikan secara gratis kepada pekerja miskin di akomodasi dan kamp kerja paksa," kata dia.
Tak hanya itu, CEO Dar Al Ber, Mohamed Suhail Al Muhairi, mengatakan mereka siap menyumbang 111 juta dirham UEA selama Ramadhan ini. Termasuk di dalamnya adalah 50 juta dirham zakat wajib, 61 juta dirham dari sedekah dan amal opsional.
Mereka menargetkan menghabiskan 3 juta dirham dalam bentuk makanan buka puasa di Ramadhan ini. "Ribuan makanan bergizi akan disumbangkan kepada ratusan ribu pekerja miskin di kamp kerja paksa di seluruh negeri dan luar negeri," ucapnya.
Adapun zakat senilai 1,3 juta dirham, akan dibagikan ke keluarga yang telah terdaftar dan memenuhi syarat, yang kasusnya telah dipelajari secara menyeluruh oleh staf pekerja sosial lembaga.
Tak hanya itu, pakaian Idul Fitri senilai 811.579 dirham, akan disumbangkan untuk ribuan yatim piatu lokal dan global serta anak-anak dari keluarga kurang mampu.
Dar Al Ber sejauh ini telah menghabiskan 48 juta dirham untuk mengurangi dampak pandemi global Covid-19. Ia mengimbau para dermawan untuk ikut serta dalam kampanye Ramadhan tahun ini.