REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Ditjen Bimas Islam, M. Fuad Nasar mengapresiasi pelaksanaan Musabaqah Hafalan Qur'an dan Hadits (MHQH) tingkat nasional yang akan dibuka secara resmi pada Senin (22/3) malam. Acara ini diadakan atas kerja sama Atase Agama Kedutaan Besar Saudi Arabia di Indonesia dan Kementerian Agama.
Fuad mengatakan, penyelenggaraan musabaqah ini memberi arti yang besar, bukan saja bagi dakwah dan syiar Islam, tapi sekaligus bagi persahabatan dua bangsa muslim yang besar.
Menurut Fuad, acara MHQH menjadi salah satu lambang persahabatan dan kerjasama antara pemerintah dan umat Islam Indonesia dengan Arab Saudi.
"Hubungan persahabatan dan kerjasama Indonesia dengan Arab Saudi memiliki dimensi yang sangat luas, yaitu mencakup bidang agama, pendidikan, politik, ekonomi, dan kebudayaan," ujar Fuad kepada wartawan di Jakarta, Senin (22/3).
Oleh karena itu, menurut Fuad, nilai kesuksesan MHQH tidak sekadar sukses pelaksanaan acaranya saja, tetapi lebih itu harus membawa kesuksesan dalam bidang kerjasama yang lebih luas.
"Saya berharap dengan agenda tahunan ini, maka kerjasama antara kedua bangsa dan negara memberi makna yang luas dan berdampak optimal di pentas kerjasama global," katanya.
Acara MHQH Pangeran Sultan Bin Abdul Aziz Alu Su’ud tingkat nasional 2021 ini dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat. Lomba hafalan Alqur'an dan Hadits ini akan diikuti 250 Hafizh dan Hafizhah dari 34 provinsi di Indonesia.
Cabang yang dilombakan terdiri atas hafalan 30 juz, 20 juz, 15 juz, dan 10 juz untuk putra dan putri. Sedangkan hafalan hadits hanya untuk putra dengan menghafal Kitab Hadits Umdatul Ahkam.