Senin 22 Mar 2021 19:39 WIB

Mengenal Pertahanan Caro Kann yang Dipakai Dewa Kipas

Dewa Kipas yang dikalahkan GM Irene Kharisma Sukandar menggunakan pembukaan Caro Kann

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Israr Itah
Dadang Subur alias Dewa Kipas memegang bidak hitam dan menggunakan pembukaan Caro Kann saat menghadapi GM Irene Kharisma Sukandar.
Foto: Youtube Deddy Corbuzier
Dadang Subur alias Dewa Kipas memegang bidak hitam dan menggunakan pembukaan Caro Kann saat menghadapi GM Irene Kharisma Sukandar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Grand Master (GM) Irene Kharisma Sunandar terbukti masih terlalu tangguh buat Dadang Subur alias Dewa Kipas. Dalam duel catur yang diinisiasi Youtuber Deddy Corbuzier, dan disiarkan langsung via akun Youtube-nya, Dadang menyerah 0-3 di tangan Irene pada Senin (22/3) sore.

Duel ini sejatinya digelar dalam empat babak, yang masing-masing babak berdurasi 10 menit. Namun, babak keempat tidak perlu dihelat lantaran Irene sudah memastikan kemenangan di tiga duel sebelumnya. Irene pun berhak mendapatkan hadiah Rp 200 juta, sementara Dadang membawa pulang uang sebesar Rp 100 juta.

Baca Juga

Dalam duel tersebut, Irene menggunakan bidak putih sebanyak dua kali, tepatnya pada babak pertama dan babak ketiga. Sebaliknya, Dadang hanya sekali menggunakan bidak putih, yaitu pada babak kedua. Dalam dua kesempatan menggunakan bidak hitam dan dalam posisi bertahan, Dewa Kipas diketahui menerapkan pertahanan Caro-Kann, seperti ulasan Grand Master (GM) Sutanto Megaranto yang menjadi komentator dalam duel tersebut.

Dalam khazanah teori permainan catur, Caro Kann merupakan salah satu pembukaan dan pertahanan catur yang paling populer. Pembukaan Caro Kann ini ditandai dengan majunya pion putih ke petak e4 sebagai gerakan pertama, dan kemudian direspons oleh pecatur yang menggunakan bidak hitam dengan menggerakan pion ke petak c6 sebagai bentuk pertahanan.