Selasa 23 Mar 2021 14:07 WIB

Saksi Gambarkan Suasana Mencekam Saat Penembakan Colorado

Pekaku masuk ke pasar swalayan dan mulai menembaki orang.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Polisi AS berada di lokasi penembakan di sebuah supermarket Colorado, AS
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, COLORADO -- Saksi mata penembakan yang menewaskan 10 orang di Colorado, Amerika Serikat (AS) mengungkapkan detik-detik sebelum insiden mematikan itu terjadi.  Pelaku masuk ke pasar swalayan dan mulai menembaki orang.

Salah satu saksi mata Ryan Borowski mengatakan ia sedang berada di pasar swalayan King Soopers di Boulder County untuk membeli soda dan keripik. Tiba-tiba ia mendengar sudah ledakan besar dan langsung berlari ke belakang toko.

Baca Juga

"Kami semua orang lari ke belakang toko dan keluar dari pintu belakang dan karyawan menunjukkan jalan keluar, dan kami bertanya pada karyawan apa yang terjadi, jadi kami bisa saling membantu dan kami lari ke tempat apa secepat yang kami bisa," katanya pada CNN AS, Selasa (23/3).

"Saya tidak melihat penembaknya, saya hanya melihat wajah-wajah yang ketakutan berlari ke arah saya dan saat itulah saya berbalik dan berlari," tambah Borowski.

Ia mengatakan tidak pernah membayangkan terjadi penembakan di Boulder. "Rasanya seperti tempat paling aman di Amerika dan saya baru saja hampir terbunuh hanya karena membeli sekaleng soda dan keripik," katanya.

Saksi mata lainnya Steven McHugh mengatakan menantunya berada di barisan ketiga untuk menerima vaksin Covid-19. Lalu pelaku datang dan membunuh perempuan yang berada di barisan terdepan. "Mereka ada di sana dari tembakan pertama sampai yang terakhir," kata McHugh.

Ia menambahkan dua cucu perempuannya bersama ayah mereka di pasar swalayan tersebut dan sedang berbicara dengan nenek mereka saat penembakan terjadi.

Istrinya mendengar delapan tembakan melalui telepon sebelum menantunya membawa dua putrinya itu ke tangga untuk bersembunyi di lemari mantel selama 45 menit.

"Seharusnya sudah tidak ada lagi keluarga yang mengalami hal ini di Amerika Serikat, ketegangan dan kesedihan akan terus membayangi seumur hidup mereka," katanya.

Neven Sloan memberitahu stasiun televisi KMGH-TV, ia dan istrinya sedang membeli susu dan jamur. Lalu tiba-tiba mereka mendengar suara tembakan.

"Saya merasa, sedikit aneh, saya tidak tahu apakah itu suara tembakan atau lainnya, tapi mungkin sekitar tiga detik sebelum kami mendengar suara tembakan berikutnya yang terdengar 'dor dor dor dor' dan saya langsung lari ke arah istri saya dan mengatakan 'kita harus segera keluar dari sini' dan saya mendorong pintu darurat," kata Sloan. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement