Selasa 23 Mar 2021 17:53 WIB

Pemilu Israel Dimulai, Nasib Netanyahu Dipertaruhkan?

Pemilu digelar di tengah kewaspadaan terhadap virus Corona.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
 Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memberikan pernyataan kepada anggota media saat istrinya Sara berdiri di sampingnya setelah mereka memberikan suara mereka dalam pemilihan umum Israel, di sebuah tempat pemungutan suara di Yerusalem, 23 Maret 2021.
Foto: EPA-EFE/RONEN ZVULUN
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memberikan pernyataan kepada anggota media saat istrinya Sara berdiri di sampingnya setelah mereka memberikan suara mereka dalam pemilihan umum Israel, di sebuah tempat pemungutan suara di Yerusalem, 23 Maret 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Warga Israel mulai memberikan suara untuk pemilihan parlemen keempat dalam dua tahun belakangan, Selasa (23/3) waktu setempat. Pemilihan nasional yang sempat di jeda ini adalah imbas dari kebuntuan politik internal Israel yang dipimpin Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu selama beberapa dekade.

"Pilih, pilih, pilih, pilih, pilih," kata Netanyahu setelah memberikan suara di Yerusalem. Dia bersama istrinya, Sara yang turut menyebut pemilihan nasional kali ini sebagai "festival demokrasi".

Baca Juga

Tempat pemungutan suara (TPS) Israel dibuka pada pukul 07.00 Selasa waktu setempat. TPS akan ditutup pada pukul 22.00. Pemungutan suara diliputi kewaspadaan tentang virus Corona di TPS di seluruh negeri.  Seperti diketahui, Netanyahu telah berhasil mempertahankan kekuasaan melalui dua tahun pemilu yang tidak meyakinkan meskipun menghadapi tuduhan korupsi.

Dia pun kini masih dalam proses diadili atas tuduhan suap dan penyalahgunaan kekuasaan. Namun ia tetap dengan teguh membantah tuduhan itu.