REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu inisiator Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat, Darmizal menyindir Demokrat kubu Cikeas. Ia menganggap Demokrat yang diketuai oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kian bertambah takut dengan kubunya.
Darmizal menyampaikan, KLB diselenggarakan demi menyelamatkan Demokrat. Ia mengklaim, selama ini takut Demokrat tinggal sejarah karena turunnya elektabilitas sejak berakhirnya masa kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Itu takutkan kami sehingga kami yang berjuang dari awal laksanakan KLB sebagaimana amanat Undang-Undang. Hak tertinggi anggota adalah dapat salurkan aspirasinya lewat sidang tertinggi (KLB)," kata Darmizal dalam konferensi pers di kawasan Hambalang, Bogor pada Kamis (25/3).
Darmizal menyatakan, penyelenggaraan KLB bukan untuk menjatuhkan Demokrat. Kesuksesan KLB membuatnya optimis dapat meraih legalitas Demokrat. Ia menuding justru kubu Cikeas yang kian takut kehilangan legalitas atas Demokrat.
"Ketakutan kami alhamdulilah setelah KLB terobati. Ada yang lebih takut ketika rasa takut kami berubah jadi optimis. Ada kelompok yang takut kehilangan kemewahannya," ujar Darmizal .
Darmizal juga menyinggung kepemimpinan Demokrat yang diperoleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Ia menganggap AHY mendapat kursi kekuasaan di Demokrat tanpa kerja keras.
"Ada yang sudah di puncak tapi tidak pernah mendaki jadi enggak tahu jalan turun. Terpaksa pepo (SBY) yang bantu turun. Karena hanya pepo yang tahu jalan turun," ucap Darmizal .
Hingga kini, konflik dualisme kepengurusan Demokrat masih diproses oleh Kemenkumham. Demokrat versi KLB mengklaim baru saja memenuhi berkas yang sebelumnya kurang.
Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna H Laoly berjanji akan bekerja sesuai hukum dalam memverifikasi keabsahan KLB Demokrat. Yasonna mengatakan, Kemenkumham sudah menerima dokumen hasil KLB Deli Serdang, Sumatra Utara.
"Kalau itu betul-betul tidak sesuai hukum, tidak sesuai AD/ART, kita mengambil keputusan itu. Tapi, kalau sesuai pula, bagaimanalah aku mengambil keputusannya lagi," ujar Yasonna dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR, Rabu (17/3)
Saat ini, Kemenkumham masih melakukan pendalaman atas hasil KLB Partai Demokrat. Menurut Yasonna, setiap dokumen akan diperiksa secara mendetail oleh pihaknya.
"Ini kami baru satu hari sudah di tim kita, dokumennya cukup kita harus cek satu per satu. Misal pengurus, benar enggak ini pengurusnya. Karena, kita diberikan surat juga oleh pihak AHY, nanti kita crosscheck saja dari SK-SK yang ada," ujar Yasonna.