Jumat 26 Mar 2021 06:29 WIB

Protes Terjadi Usai Guru Tampilkan Kartun Nabi Muhammad

Penggambaran kartun Nabi Muhammad dianggap sangat ofensif.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Muhammad Hafil
Protes Terjadi Usai Guru Tampilkan Kartun Nabi Muhammad. Foto: Islamofobia (ilustrasi)
Foto: Bosh Fawstin
Protes Terjadi Usai Guru Tampilkan Kartun Nabi Muhammad. Foto: Islamofobia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,LONDON -- Protes atas gambar Nabi Muhammad yang ditampilkan oleh seorang guru di Batley Grammar School, West Yorkshire, Inggris, terjadi pada Kamis (25/3) pagi. Para demonstran yang termasuk para orang tua berkumpul di luar sekolah.

Beberapa hari lalu, seorang guru menampilkan gambar Nabi Muhammad SAW kepada muridnya. Namun, kini dia mengakui bahwa gambar tersebut sangat tidak pantas. Penggambaran Nabi Muhammad SAW dianggap sangat ofensif dalam keyakinan Muslim. Salah seorang orang tua mengatakan kartun yang digunakan diambil dari majalah satir Prancis, Charlie Hebdo.

Baca Juga

Juru Bicara Departemen Pendidikan dan Keterampilan (DFE) Inggris mengatakan, sekolah harus menyeimbangkan materi pelajaran dengan rasa hormat dan toleransi di antara orang-orang yang berbeda keyakinan. Hal ini termasuk dalam memutuskan materi apa yang akan dibahas.

Menurut surat sekolah kepada orang tua, karikatur diperlihatkan pada Senin (22/3) lalu. Menanggapi ini, Kepala Sekolah Gary Kibble mengatakan, sekolah dengan tegas meminta maaf karena menggunakan gambar yang sama sekali tidak pantas dalam pelajaran agama.

“Seorang anggota staf juga telah menyampaikan permintaan maaf yang paling tulus. Kami segera menghentikan pengajaran pada bagian ini dan kami sedang meninjau bagaimana kami melangkah maju dengan dukungan dari semua komunitas di sekolah kami,” kata Kibble, dilansir Sky News, Jumat (26/3).

Kibble menambahkan, penting bagi anak-anak untuk belajar tentang keyakinan, tapi harus menggunakan cara yang hormat. Akan tetapi, para demonstran tidak puas dengan reaksi dari pihak sekolah. Mereka menuntut guru yang menampilkan karikatur agar mengundurkan diri. Untuk mengamankan situasi, para polisi berjaga seraya para pengunjuk rasa juga berteriak “dipecat”.

Anggota Eksekutif Masyarakat Kesejahteraan Muslim India di Batley, Yunus Lunat, mengatakan, guru itu telah menyimpang cara belajar kepada murid dan mencoba memprovokasi murid.

“Mereka berbicara tentang kebebasan berekspresi, tapi saya mempertanyakan hubungan kebebasan berekspresi dengan pelajaran. Anda tidak akan pernah melihat gambar Nabi Muhammad di masjid kami, di masjid mana pun tidak di seluruh dunia,” kata Yunus. 

Sumber:

https://news.sky.com/story/batley-grammar-school-protest-over-image-of-prophet-mohammed-shown-in-class-unacceptable-say-education-officials-12256247

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement