REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman membantah adanya satu kampung yang disebut positif Covid-19. Namun, mereka tidak menampik setidaknya ada puluhan warga dari dua padukuhan di dua kecamatan yang terpapar.
"Padukuhan Blekik, Kalurahan Sardonoharjo, Kecamatan Ngaglik, 45 yang positif. Padukuhan Plalangan, Kalurahan Pandowoharjo, Kecamatan Sleman 23 yang positif," kata Kepala Dinkes Sleman, Joko Hastaryo, kepada Republika.co.id, Senin (29/3).
Sebelumnya, kabar yang menyebutkan kalau ada satu kampung di Kabupaten Sleman yang positif covid heboh diperbincangkan. Penyebaran disebut karena aktivitas takziyah yang didatangi banyak warga, termasuk warga luar kampung tersebut.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Sleman, Novita Krisnaeni, meluruskan adanya kabar yang menyebut satu kampung terjangkit covid. Yang benar, kata Novita, satu kampung akan dilakukan tracing penyebaran covid.
"Tidak satu kampung ya, satu kampung ya ada yang sehat, tapi yang jelas semua akan kita tracing, jadi satu kampung itu ya tidak, tapi memang semuanya satu kampung akan kita tracing," ujar Novita.
Menurut Novita, tracing menyeluruh kepada warga kampung tersebut dilaksanakan mulai 29 Maret 2021. Karenanya, sampai saat ini data-data pasti terkait siapa saja yang positif covid belum diterima Dinkes Sleman secara pasti.
Meski begitu, ia mengingatkan, pandemi covid belum berakhir. Maka itu, Novita berharap, masyarakat tetap waspada menerapkan protokol kesehatan dan terhadap kegiatan-kegiatan yang berpotensi menyebabkan terjadinya kerumunan massa.