REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Agama Islam mengajarkan umat manusia untuk melakukan amal ibadah sebaik-baiknya dan sebanyak-banyaknya.
Lantas muncul pertanyaan, apa tanda-tanda amal ibadah yang dikerjakan diterima Allah SWT kelak di akhirat?
Syekh Ibnu Athaillah dalam Kitab Al Hikam menjelaskan bahwa ada tanda-tandanya jika amal ibadah yang dikerjakan diterima di akhirat dengan karunia Allah SWT.
Salah satu tandanya ketika orang yang mengerjakan amal ibadah itu dapat merasakan nikmatnya dan manisnya amal ibadahnya di dunia. Syekh Ibnu Athaillah mengatakan dalam Al Hikam:
من وجد ثمرة عمله عاجلاً فهو دليل على وجود القبول "Siapa yang dapat merasakan buah dari amal ibadahnya segera di dunia ini, maka itu dapat dijadikan tanda diterimanya amal ibadah itu oleh Allah kelak di akhirat." (Syekh Ibnu Atha'illah, Al Hikam)
Terjemah Al-Hikam karya Ustaz Bahreisy menjelaskan bahwa buah dari amal ibadah di dunia ini adalah merasakan nikmatnya dan manisnya amal ibadah itu. Sehingga amal ibadah itu terasa sebagai nikmat yang tidak ada bandingannya.
Atabah Al-Ghulam mengatakan, "Saya melatih diri sholat malam selama 20 tahun, setelah itu baru saya merasakan nikmatnya bangun malam."
Tsabit Al-Bunany mengatakan, "Saya melatih membaca Alquran selama 20 tahun, setelah itu saya baru merasakan nikmatnya membaca Alquran."
Abu Turaab mengatakan, "Jika seseorang bersungguh-sungguh dalam niat amalnya, orang itu dapat merasakan nikmat amal itu sebelum mengerjakannya.
Apabila ikhlas dalam melakukan amal ibadah itu, maka orang itu merasakan manisnya amal ibadah ketika mengerjakannya. Amal yang dapat dirasakan nikmat dan manisnya itu yang diterima dengan karunia Allah SWT. "