REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA – Australia telah mengumumkan akan membangun peluru kendali sendiri untuk meningkatkan kemampuan pertahanannya. Canberra bakal menggandeng Amerika Serikat (AS) sebagai mitra kerja sama dalam proses pembangunan.
“Menciptakan kemampuan kedaulatan kami sendiri di tanah Australia sangat penting untuk menjaga keamanan warga Australia,” kata Perdana Menteri Australia Scott Morrison pada Rabu (31/3).
Mengutip lingkungan global yang berubah, Morrison mengatakan akan bermitra dengan produsen senjata untuk membangun misilnya. Proses tersebut diharapkan dapat menciptakan ribuan pekerjaan serta peluang ekspor.
Morrison mengatakan pemerintahannya siap menggelontorkan dana sebesar 761 juta dolar AS untuk proyek pertahanan tersebut. “Kami akan bekerja sama dengan AS dalam inisiatif penting ini untuk memastikan bahwa kami memahami bagaimana perusahaan kami dapat mendukung kebutuhan Australia dan kebutuhan mitra militer terpenting kami yang semakin meningkat,” kata Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton.
Dia mengatakan membangun senjata secara mandiri tidak hanya akan meningkatkan kemampuan pertahanan negaranya. Menurutnya hal itu juga akan memastikan Australia memiliki cukup untuk operasi tempur jika ada gangguan pada rantai pasokan global.
Lembaga think tank The Australian Strategic Policy Institute memperkirakan negara tersebut bakal menghabiskan 10 miliar dolar Australia selama 20 tahun ke depan untuk membeli misil dan senjata berpemandu.