REPUBLIKA.CO.ID, KYIV -- Ibu kota Ukraina Kyiv akan memberlakukan penguncian ketat mulai 5 April di tengah prediksi suram lonjakan Covid-19 dan rekor jumlah kematian terkait virus corona setiap hari. Demikian disampaikan Wali Kota Vitali Klitschko pada Rabu (31/3).
Menteri Kesehatan Ukraina Maksym Stepanov mengatakan, ada 407 kematian terkait virus corona yang tercatat di negara itu selama 24 jam terakhir. Ia memperingatkan, infeksi kemungkinan akan meningkat lebih lanjut selama satu hingga dua minggu ke depan.
Ukraina mulai meluncurkan vaksinasi untuk melawan pandemi Covid-19 bulan lalu dan 231.564 orang telah menerima suntikan pertama pada Rabu. Namun Stepanov menggambarkan situasinya "cukup tegang".
"Kyiv, dengan tingkat infeksi tertinggi di bekas Republik Soviet yang berpenduduk 41 juta orang, akan membatasi transportasi umum, menutup semua sekolah dan taman kanak-kanak selama periode dari 5 April hingga 16 April," kata Klitschko.
"Kami tidak punya pilihan lain. Kalau tidak, akan ada ratusan kematian setiap hari," ujarnya menambahkan.
Sebelumnya pada Rabu dia mengatakan 1.100 kasus virus Corona baru terdaftar di kota itu selama sehari terakhir dengan 35 kematian.Rumah sakit Kyiv yang didedikasikan untuk pengobatan Covid-19 sekarang 80 persen penuh.
Lonjakan besar infeksi minggu lalu ke rekor 24 jam sebanyak 18.132, mendorong hampir setengah wilayah negara itu memberlakukan penguncian ketat. Stepanov mengatakan di Facebook bahwa 11.226 infeksi baru dilaporkan selama 24 jam terakhir, sehingga total menjadi 1.674.168 kasus sejak pandemi dimulai lebih dari setahun yang lalu.
Ukraina menerima 500 ribu dosis vaksin AstraZeneca CoviShield buatan India pada bulan Februari dan 215 ribu vaksin dosis pertama Covid-19 Sinovac China.Tiga puluh tujuh juta dosis vaksin diharapkan tiba di Ukraina pada 2021 dan kementerian kesehatan berharap sebagian besar populasi orang dewasa akan diinokulasi tahun ini, kata Stepanov dalam pertemuan pemerintah yang disiarkan televisi.