Kamis 01 Apr 2021 13:49 WIB

Polisi Beri Sembako ke Keluarga Penyerang Mabes Polri

Kapolsek Ciracas memberikan bantuan kepada keluarga pelaku penyerangan Mabes Polri.

Rep: Febryan. A/ Red: Bayu Hermawan
Kapolsek Ciracas, Jupriono, memberikan keterangan kepada awak media usai memberikan bantuan sembako kepada keluarga almarhum ZA, terduga teroris yang menyerang Mabes Polri, di RT 03 RW 10, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, Kamis (1/4).
Foto: Republika/Febryan. A
Kapolsek Ciracas, Jupriono, memberikan keterangan kepada awak media usai memberikan bantuan sembako kepada keluarga almarhum ZA, terduga teroris yang menyerang Mabes Polri, di RT 03 RW 10, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, Kamis (1/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolsek Ciracas, Jupriono memberikan bantuan kepada keluarga dari ZA,  perempuan penyerang Mabes Polri pada Rabu (31/3) kemarin. Jupriono bersama jajarannya mendatangi kediaman ZA di RT 03 RW 10, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, Kamis (1/4) siang. 

Berdasarkan pantauan Republika.co.id, kediaman ZA tampak tertutup rapat sebelum kedatangan Jupriono. Adapun Jupriono datang membawa empat kantong sembako yang dibungkus dengan tas jinjing warna kuning. Jupriono disambut oleh bapak dari ZA. 

Baca Juga

Jupriono mengatakan, pihaknya memberikan bantuan sembako untuk keluarga yang ditinggal mati oleh ZA. Bantuan diberikan karena keluarga ZA tetaplah warga Ciracas. 

"Saya Kapolsek Ciracas dan ini warga kita. Terlepas masalahnya apa itu dalam proses penyelidikan dan penyelidikan pihak Polda, tapi kami selaku Kapolsek, kita berempati," kata Jupriono kepada wartawan usai memberikan sembako. 

Saat memberikan sembako itu, Jupriono sempat berbincang dengan bapak ZA. Jupriono mengaku berbicara soal peristiwa penembakan yang dilakukan ZA dan juga sempat meminta keluarga untuk bersabar.  "Tadi ngobrol soal kejadiannya. (Kita minta juga) untuk  bersabar, tabah menerima musibah ini," ujarnya.

Baca juga : Keluarga Penyerang Mabes Polri Sempat Ingin Lapor ke Polisi

Sebelumnya, perempuan berinisial ZA itu menerobos masuk ke Markas Polri dan menodongkan senjata ke polisi di sana pada Rabu (31/3) sore. Ia ditembak mati oleh aparat. 

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, ZA adalah lone wolf. Lone wolf merujuk pada kajian keamanan dan terorisme global sebagai pelaku teror yang bergerak sendiri. 

"Dari hasil profilling terhadap yang bersangkutan, maka yang bersangkutan adalah pelaku lone wolf berideologi radikal ISIS yang dibuktikan dengan postingan yang bersangkutan di media sosial," kata Listyo, kemarin.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement