Kamis 01 Apr 2021 21:33 WIB

PDIP Izinkan Bung Karno Ditampilkan di Film Imam Bukhari

Pemerintah Uzbekistan meminta izin tampilkan Bung Karno di Film Imam Bukhari.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Bayu Hermawan
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto.
Foto: istimewa
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Uzbekistan dalam waktu dekat akan memproduksi film dokumenter terkait tokoh Muslim Imam Bukhari. Di dalam film, akan ada adegan saat Presiden RI Soekarno berkunjung ke makam Imam Bukhari pada 1956 lalu.

Hal ini disampaikan Duta Besar (Dubes) Uzbekistan untuk Indonesia, Ulugbek Rozukulov saat beraudiensi dengan Sekretaris Jendral PDIP Hasto Kristiyanto. Audiensi dilakukan di kantor DPP PDIP bersama dengan Ketua DPP Bidang Luar Negeri Ahmad Basarah pada Kamis (1/4).

Baca Juga

"PDI Perjuangan menyambut baik rencana produksi film mengenai tokoh Muslim Imam Bukhari. Termasuk di dalamnya akan memuat adegan Bung Karno saat berkunjung ke makam Imam Bukhori pada 1956," kata Hasto Kriatiyanto dalam keterangan.

Dalam kesempatan itu, Basarah memaparkan kaitan antara Bung Karno dan Islam. Dia mengatakan, Bung Karno memiliki hubungan dekat dengan Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, dua organisasi Islam besar di Indonesia.

Basarah mengatakan, memang layak peran Bung Karno ada di film dokumenter Imam Bukhari. Sebab, menurutnya, Bung Karno lah yang meminta agar makam Imam Bukhari ditemukan, dipugar dan kini menjadi objek wisata dunia.

"Bung Karno yang meminta dicari dan ditemukan sebagai syarat berkunjung ke Moscow saat diundang Pemerintah Uni Soviet pada 1956 lalu," katanya.

Berdasarkan informasi rencananya film itu akan diputar di Unesco. Basarah mengatakan, film ini menggambarkan peradaban muslim di Uzbekistan dan peran Bung Karno dalam penemuan makam tokoh Islam, Imam Bukhari.

Duta Besar Rozukulov. mengatakan Imam Bukhari merupakan tokoh ilmu pengetahuan yang revolusioner berasal dari Uzbekistan. Dia berpendapat bahwa sanyak scientist Islam yang terkenal di dunia memang berasal dari Uzbekistan.

"Saya mewakili Pemerintah Uzbekistan dan pihak swasta yang akan memproduksi film itu meminta ijin kepada Ibu Megawati Soekarnoputri terkait scene atau adegan Bung Karno dan tokoh yang akan memerankan Bung Karno saat momen Bung Karno mengunjungi makam," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement