REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Masyarakat di Blok Cilembu, Desa Sukaperna, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu, sempat panik dengan semburan gas dan api yang keluar dari sumur tua milik pertamina. Bahkan, kuatnya semburan gas, api dan lumpur setinggi lima meter itu terdengar cukup keras hingga jarak lima kilometer dari lokasi.
Munculnya semburan gas, api dan lumpur itu, menambah peristiwa migas di Kabupaten Indramayu. Sebalumnya, pada Senin kemarin, kilang Pertamian UP VI Balongan mengalami kebakaran.
Menteri ESDM Arifin Tasrif saat berkunjung ke kilang Balongan, Sabtu (3/4) mengatakan, penyebab kebakaran masih dalam proses investigasi. Tidak hanya dari kalangan internal, kata dia, investigasi juga dilakukan pihak eksternal.
Sementara peristiwa kedua migas di Indramayu adalah semburan keras gas, api dan lumpur yang terjadi di Desa Sukaperna, Sabtu (3/4). Belum diketahui juga penyebab terjadinya semburan gas dan api liar tersebut.
Yang pasti, semburan gas, api dan lumpur itu berasal dari sumur tua milik Pertamina yang dibiarkan 'tidur'. Lokasi sumur tua ini berjarak tak lebih 500 meter dari permukiman warga setempat.
Semburan gas bercampur lumpur dan api itu tiba-tiba muncul di area bekas sumur minyak tua milik Pertamina. Lokasinya hanya berjarak sekira 500 meter dari permukiman warga.
Pertamina dalam beberapa tahun ini memang gencar melakukan pencarian sumber-sumber minyak baru di wilayah Kabupaten Indramayu. Tak hanya wilayah daratan, tapi juga lepas pantai.
Belum diperolah keterangan dari pihak Pertamina maupun aparat kepolisian di kecamatan tersebut menyangkut semburan liar gas dan api dari sumur tua tersebut.