Senin 05 Apr 2021 14:57 WIB

Sudin Pendidikan Jakpus Siapkan Mekanisme Belajar Tatap Muka

Ada tiga sekolah di wilayah II Jakpus yang menjadi uji coba pembelajaran tatap muka.

Sejumlah siswa mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka di (ilustrasi)
Foto: Aloysius Jarot Nugroho/ANTARA
Sejumlah siswa mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka di (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suku Dinas Pendidikan Jakarta Pusat tengah mempersiapkan mekanisme yang diberlakukan kepada siswa dan guru untuk pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka di sejumlah sekolah mulai 7 April hingga 29 April 2021. Kepala Suku Dinas (Kasudin) Pendidikan Wilayah II Jakarta Pusat Uripasih menyebutkan, Senin (5/4), tiga sekolah di wilayah II Jakpus yang menjadi uji coba pembelajaran tatap muka. Yakni SMKN 44 Kemayoran, SDN Kenari 08, dan SDN Rawasari 05 Pagi.

Ketiga sekolah tersebut sudah melalui evaluasi (assesment) dan dinilai memenuhi sejumlah persyaratan untuk pembelajaran tatap muka. "Kegiatan belajar tatap muka masih kelas 4,5 dan 6 saja untuk SD. Sementara kelas 3 ke bawah masih pembelajaran jarak jauh dari rumah," kata Uripasih.

Baca Juga

Usai melakukan peninjauan ke SDN Rawasari 05 Pagi, Uripasih menjelaskan bahwa belajar tatap muka diberlakukan hanya untuk kelas IV, V dan VI. Sedangkan kelas I, II dan III masih melakukan pembelajaran jarak jauh.

Kegiatan belajar di sekolah akan dilakukan seminggu sekali setiap jenjang sekolah. Misalnya, kelas IV SD hanya akan sekolah pada hari Rabu, kelas V SD hari Kamis dan kelas VI SD hari Jumat. Ada pun kegiatan belajar akan berlangsung selama dua jam dengan terbagi dua sesi. Yakni pukul 07.00-09.00 WIB dan 10.00-12.00 WIB. 

"Tidak pakai istirahat, jadi langsung pulang karena masih di awal-awal dan setahun ini kan tidak di kelas. Untuk tahap pertama, seminggu sekali dulu, berikutnya seminggu dua kali, jadi bertahap ya," kata Uripasih.

Setiap kelas juga hanya akan diisi oleh maksimal 16 siswa. Selain itu, kegiatan belajar tatap muka hanya diperuntukkan pada pelajaran dasar, seperti Matematika, Bahasa Indonesia dan IPA. Sedangkan mata pelajaran lainnya dilakukan secara jarak jauh.

Sementara itu, Kepala Sekolah SDN Rawasari 05 Pagi, Nursaena, mengatakan bahwa dari total 20 guru di sekolah tersebut, sebanyak empat guru akan digilir untuk kegiatan belajar tatap muka. Seluruh tenaga pendidik di sekolah ini pun sudah divaksin dosis pertama. "Sekolah kami sesuai instruksi kepala dinas, ada empat guru yang akan mengajar untukkelas 4, 5a, 5b dan kelas 6. Guru sudah divaksin tapi baru dosis pertama," kata Nursaena.

Nursaena menambahkan bahwa para tenaga pendidik telah mendapat pembinaan selama tiga bulan terakhir untuk persiapan kegiatan belajar tatap muka di sekolah.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement