REPUBLIKA.CO.ID,MUSKAT—Oman akan menerapkan pembatasan jam malam selama Ramadhan. Satgas Covid-19 telah memerintahkan larangan bagi semua aktivitas komersial maupun perorangan mulai pukul 9 malam (21.00) hingga 4 pagi (04.00) waktu setempat, sepanjang Ramadhan.
Satgas juga membatasi akses masuk ke wilayah kesultanan, mulai Kamis (8/4) mendatang, dan hanya mengizinkan warga dan penduduk asli Oman saja. Selain itu, akan ada larangan sholat tarawih di masjid, begitu juga stan makanan buka puasa gratis, yang biasanya digelar selama Ramadhan. Kegiatan sosial, olahraga dan budaya juga akan dihentikan selama Ramadan, kata Satgas.
Ramadhan diharapkan dimulai dari 12 April atau 13 April, tergantung kapan hilal akan terlihat.
Oman telah menerapkan pembatasan jam malam sejak 28 Maret, dan seharusnya akan berakhir setelah 8 April. Meski kini Satgas telah memperpanjang pembatasan jam malam mulai 9 April, namun pergerakan orang dan kegiatan komersil setelah jam 8 malam masih akan diizinkan hingga hari pertama Ramadhan
Sementara itu, warga Oman mengungkapkan kemarahan atas pembatasan tersebut. “Sangat tidak dibenarkan melarang pergerakan orang begitu dini hari. Kebanyakan orang tinggal di dalam rumah selama bulan Ramadhan karena cuaca panas, dan keluar hanya pada malam hari setelah buka puasa,” kata Ali Al Mawli, 29, seorang insinyur minyak dan gas, yang dilansir di The National.
Pedagang Oman juga mengaku tidak senang.“Malam Ramadhan adalah waktu paling menguntungkan dalam setahun. Orang-orang keluar sepanjang malam dan toko-toko tetap buka sampai larut malam. Orang-orang juga banyak berbelanja untuk persiapan Idul Fitri, ”kata Saif Al Hakkali, 42, pemilik toko tekstil.
“Pedagang seperti kita akan kehilangan banyak pendapatan pada Ramadhan ini,” katanya.
Oman melaporkan 1.117 kasus baru Covid-19 pada hari Senin dan 10 kematian. Sebanyak 606 orang dirawat di rumah sakit dengan penyakit tersebut, termasuk 198 orang dalam perawatan intensif. Negara ini telah mencatat 164.274 kasus sejak merebaknya pandemi, dengan 1.722 kematian.