REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sebanyak 64 potensi unggulan wisata terdapat di kawasan Ciletuh Palabuhanratu Unesco Global Geopark (CPUGGp) Kabupaten Sukabumi. Keberadaanya akan didorong menjadi destinasi yang mendunia.
Hal ini mengemuka dalam Focus Group Discussion (FGD) yang diinisiasi Pemkab Sukabumi bersama Rumah Sandiuno Indonesia (RSI) dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI secara daring pada Senin (5/4) malam. '' Terdapat 64 potensi unggulan yang tersebar di delapan Kecamatan di wilayah CPUGGp,'' ujar Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri, Selasa (6/4).
Potensi itu mulai dari pantai, air terjun, hingga kebudayaannya. Misalnya obyek wisata pantai cukup banyak dan air terjun mencapai sekitar 13 tempat serta ditambah ada beberapa kampung adat.
Iyos mengatakan, perlu kerjasama semua pihak dalam mengembangkan kawasan CPUGGp. Terutama dari segi promosinya kepada para wisatawan baik domestik ataupun asing.
Pemkab Sukabumi lanjut Iyos, sering mengadakan berbagai kegiatan di kawasan CPUGGp untuk menarik wisatawan. Contohnya momen hari nelayan, dan geopark run yang hampir setiap tahun dilaksanakan.
Kegiatan tahunan tersebut kata Iyos, bisa dibantu oleh pemerintah provinsi ataupun pusat dalam hal promosi. Dengan demikian wisatawan yang hadir bisa semakin meningkat setiap tahunnya.
Dalam forum itu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, pemerintah pusat akan membantu badan pengelola dan pemda dalam meperbaiki tata kelola kawasan CPUGGp. Harapanya geopark bisa menjadi destinasi wisata yang berdaya saing di kancah nasional maupun internasional.
" Pemerintah hadir untuk mendorong dan menyinergikan para stakeholder di sekitar kawasan geopark mulai dari badan pengelola, pemerintah daerah serta seluruh pemangku kepentingan,'' kata Sandiaga.
CPUGGp lanjut Sandiaga, tidak sekadar memiliki daya tarik wisata. Namun yang berada di selatan Kabupaten Sukabumi ini, memiliki nilai-nilai edukasi yang menarik bagi wisatawan.
"Geopark Ciletuh selain memiliki nilai edukasi mengenai kelestarian lingkungan, juga memiliki kekayaan geologis yang harus dijaga bersama,'' cetus Sandiaga. Namun tetap menjadi daya tarik wisata.
Selain itu, kawasan CPUGGp masuk ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Di mana pengembangannya menjadi prioritas dan perlu dukungan dari banyak pihak.