Selasa 06 Apr 2021 18:42 WIB

RSB Sartika Asih Bandung Miliki Fasilitas Limbah Medis B3 

Pengolahan limbah medis ini bekerja sama dengan PT Aeria Bintang Sinergy.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih Bandung resmi mengoperasikan fasilitas pengolahan limbah medis B3.
Foto: Istimewa
Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih Bandung resmi mengoperasikan fasilitas pengolahan limbah medis B3.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih Bandung resmi mengoperasikan fasilitas pengolahan limbah medis B3 infeksius, Selasa 6 April 2021. Kegiatan ini bekerja sama dengan perusahaan perintis (start up) PT Aeria Bintang Sinergy.

Menurut Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih, Kombes Pol dr. Harry Kamijantono SPOt FICS MM, fasilitas pengolahan limbah medis adalah salah satu upaya rumah sakit dalam mendukung pemerintah untuk program peningkatkan kualitas lingkungan hidup masyarakat. Serta, membantu memberikan solusi terhadap persoalan pengelolaan limbah medis B3  pada umumnya. 

"Kerja sama ini merupakan terobosan baru pertama dilakukan oleh rumah sakit dengan bekerjasama menyediakan fasikitas pengolahan limbah B3 inkesius dilingkungan rumah sakit," katanya.

Seperti diketahui, sebanyak 31 rumah sakit di Kota Bandung saat ini yang sudah memiliki izin Tempat Penyimpanan Sementara Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (TPS LB3) sudah dikelola dengan baik.

Sementara menurut Direktur Operasional, PT Aeria Bintang Sinergy, Arry Syahputra, fasilitas pengolahan limbah medis di Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih menggunakan teknologi Autoclave terintegrasi dengan mesin penghancur atau yang biasa disebut dengan Integrated Sterilizer and Shredder (ISS), yang merupakan teknologi sterilisasi low-heat berbasis uap terintegrasi dengan mesin penghancur terpadu.

"Alat ini telah dikembangkan dan dirancang khusus untuk melakukan konversi limbah medis padat menjadi sampah umum yang ramah lingkungan," katanya.

Dikesempatan yang sama, Kepala Bidang Rehabilitasi dan Pencegahan Pencemaran Lingkungan DLHK Kota Bandung Ir. Fiziarita MT mewakili  Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Kota Bandung menyambut baik kerja sama ini. Dia menilai, perlu ada upaya untuk mengadakan pengumpulan limbah medis yang dapat menyimpan sementara dari timbunan skala kecil untuk selanjutnya di olah pada lokasi yang sudah ditentukan (pengolah berizin).

"Hal ini akan lebih memudahkan untuk mengelola limbah medis B3 nantinya. Apalagi kondisi saat ini disaat pandemi dimana timbunan sampah B3 medis mengalami peningkatan dari pelayanan penanganan pasien Covid 19, kedepannya diharapkan kerja sama ini dapat menjadi role model bagi fasyankes di kota Bandung," paparnya.

Sementara menurut Ketua Umum Hipmi Jawa Barat Surya Batara Kartka mengatakan, ini merupakan inisiatif yang sangat baik, dan Hipmi Jabar sangat mendukung. Hipmi pun, kata dia, akan mencoba mengenalkan peluang ini kepada jajaran pengurus agar permasalahan limbah medis ini juga dapat dilihat sebagai peluang usaha yang sangat menarik untuk dijalankan.

"Mengingat masih sangat sedikit fasilitas penanganan khusus limbah medis yg tersertifikasi dan khusus untuk menangani limbah kategori medis," katanya.

PT Aeria Bintang Sinergy merupakan perusahaan perintis (start up) pertama di Indonesia yang menawarkan kerjasama dengan pihak rumah sakit dalam mengelola onsite limbah medis B3 infeksius. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement