Rabu 07 Apr 2021 14:00 WIB

45 Siswa SMKN 2 Jakarta Ikuti PTM

Uji coba PTM ini ditinjau oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Andi Nur Aminah
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria saat meninjau uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di SMKN 2 Jakarta, Rabu (7/4).
Foto: Republika/Flori Sidebang
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria saat meninjau uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di SMKN 2 Jakarta, Rabu (7/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meninjau pelaksanaan uji coba (piloting) pembelajaran tatap muka (PTM) di SMKN 2 Jakarta hari pertama, Rabu (7/4). Ariza pun sempat memasuki ruang kelas untuk menyaksikan langsung kegiatan belajar mengajar.

Berdasarkan pantauan Republika.co.id di lokasi, Ariza bahkan sempat melontarkan pertanyaan kepada para siswa. "Lebih suka belajar dari rumah atau sekolah?" tanya Ariza. "Di sekolah," jawab siswa dengan semangat. 

Baca Juga

Selain itu, Ariza kembali melontarkan pertanyaan perihal transportasi yang digunakan para siswa untuk kembali mengikuti pelajaran di sekolah. Jawaban yang dilontarkan para siswa pun beragam. Ada yang mengaku menggunakan transportasi umum, yakni KRL dan bus Transjakarta. 

Politikus Partai Gerindra itu pun kembali mengingatkan para siswa untuk menaati protokol kesehatan selama berada di transportasi umum. "Tetap menjaga jarak ya di transportasi umum," ujarnya. 

Sementara itu, Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma pun sempat melakukan peninjauan di sekolah tersebut. Dhanya menyebut, sebanyak 10 sekolah di Jakarta Pusat yang terlibat dalam program piloting pembelajaran tatap muka. 

"Hasil monitoring, Alhamdulillah sesuai dengan prosedur semuanya berjalan dengan baik. Dari rumah membawa perbekalan, masker dan handsanitizer dibawa. Masuk (sekolah) cek suhu dulu, kemudian mencuci tangan, masuk kelas jarak diatur masing-masing 1,5 meter," ujar Dhany. 

Kemudian, Kepala Sekolah SMKN 2 Jakarta Murni Astuti menjelaskan, pihaknya menyiapkan lima ruang kelas untuk menunjang pembelajaran tatap muka. Sedangkan siswa yang mengikuti pembelajaran di sekolah mencapai 45 orang dari total jumlah siswa 670 orang. 

"Siswa yang setujui oleh orang tua siswa (belajar di sekolah) adalah 45 siswa dari seluruh siswa berjumlah 670 siswa. Jadi selebihnya semua daring dari rumah," ungkap Murni. 

Dia menjelaskan, setiap kelas diisi oleh lima siswa. Para siswa yang mengikuti pembelajaran di sekolah pun telah mendapatkan persetujuan dari masing-masing orang tua. Kegiatan belajar mengajar di sekolah dimulai pukul 07.30 WIB hingga 11.30 WIB. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement