REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Cappadocia, destinasi pariwisata yang indah di Turki, menampung hampir 200.000 pengunjung pada kuartal pertama 2021, setelah sektor pariwisata di negara itu meningkat berkat langkah-langkah antisipasi Covid-19 yang efektif.
Sebanyak 197.541 turis domestik dan internasional mendatangi wilayah tersebut untuk menjelajahi pusat wisata yang menawan di provinsi Nevsehir, yang terkenal dengan cerobong asap yang khas, kota bawah tanah, hotel gua, dan wahana balon udara.
Jumlah pengunjung secara konsisten meningkat selama tiga bulan pertama tahun ini, dari 42.560 di bulan Januari menjadi 50.668 di bulan Februari dan 104.313 di bulan Maret, menurut data dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Turki.
Otoritas setempat telah menerapkan langkah-langkah ketat sebagai bagian dari Program Sertifikasi Pariwisata Aman yang memungkinkan pengunjung untuk menikmati pemandangan dan suasana indah dari situs Warisan Dunia UNESCO itu.
Dikunjungi 61.772 turis, Goreme Open Air Museum menjadi lokasi paling populer pada kuartal pertama tahun ini, diikuti oleh Zelve Open Air Museum dengan 58.953 pengunjung, dan Kota Bawah Tanah Kaymakli dengan 37.177 wisatawan, menurut data kementerian Turki itu.
‘Masih banyak lagi yang akan datang’
Para pekerja pariwisata berharap arus pengunjung yang datang ke Cappadocia akan terus bertambah sepanjang tahun. Kawasan itu menerima sekitar 992.620 wisatawan selama 2020, periode awal pandemi virus korona, menurut Ismail Sucu, anggota Dewan Eksekutif Regional dari Asosiasi Agen Perjalanan Turki.
Dia mengatakan jumlah wisatawan yang diharapkan datang pada tahun 2021 sekitar 2 juta, dengan harapan yang sangat tinggi untuk periode paruh kedua tahun ini.
“Bersama wisatawan lokal, Cappadocia juga akan menjadi destinasi favorit pengunjung dari Ukraina dan Rusia,” kata Sucu kepada Anadolu Agency.
“Saat situasi pandemi membaik selama beberapa tahun mendatang, kami berharap dapat menampung sekitar 4 juta hingga 5 juta wisatawan di Cappadocia,” kata Sucu.