Senin 12 Apr 2021 12:33 WIB

'Hasil Survei Saat Ini tak Menjamin Nasib Pejabat Kedepannya

Elektabilitas capres dan cawapres akan naik turun bagai roller coaster.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Agus Yulianto
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan.
Foto: @aniesbaswedan
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komarudin menanggapi, hasil survei Indonesia Political Opinion (IPO) yang menyatakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sosok yang dinilai oleh masyarakat paling potensial dalam Pilpres 2024. Menurutnya, hasil survei saat ini tidak menjamin nasib seorang pejabat kedepannya. 

"Ya hasil survei itu dinamis, bisa berubah dan naik turun. Akan banyak kejadian politik yang tidak diduga. Dan itu akan membuat elektabilitas capres dan cawapres akan naik turun bagai roller coaster. Dan perlu survei pembanding karena hasilnya nanti kemungkinan berbeda," katanya saat dihubungi Republika, Senin (12/4).

Saat ini, kata dia, Anies dianggap punya banyak prestasi dan menjadi pihak yang dianggap bersebrangan dengan pemerintah pusat. Dalam kondisi masyarakat yang tingkat kepuasannya rendah terhadap pemerintah, maka masyarakat akan cari figur yang menjadi anti-tesa dari pemerintah. 

"Mungkin sosok itu Anies. Anies bekerja, tim media Anies juga bekerja. Dan para buzzer juga bekerja. Soal itu berimbang saja. Karena masing-masing punya tim media," katanya. 

"Jika Anies saat ini tinggi elektabilitasnya, belum tentu nanti setelah tidak jadi gubernur tetap tinggi karena bisa saja turun ketika nanti sudah tidak punya jabatan. Kami lihat saja nanti kedepan," sambung dia.

Komarudin menambahkan, hasil survei saat ini masih terlalu dini. Disaat masyarakat sedang susah karena pandemi, sejatinya kurang tepat membicarakan Pilpres 2024. Seharusnya, pemerintah menyelesaikan persoalan pandemi Covid-19 di masyarakat.

"Selain itu, survei juga ada dua. Ada yang objektif. Dan ada untuk membangun opini. Ada yang dipublish dan ada juga yang tidak dipublish. Dan setiap Capres atau Cawapres punya pegangan lembaga survei masing-masing," kata dia.

Sebelumnya diketahui, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah memaparkan hasil survei terbaru terkait elektabilitas calon-calon potensial untuk pemililhan presiden (Pilpres) 2024. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berada di urutan pertama yang paling banyak dipilih oleh responden. 

Anies berada di urutan pertama dengan elektabilitas sebesar 15,8 persen. Posisi kedua, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan elektabilitas 12,6 persen dan selanjutnya Sandiaga Uno bertengger dengan 9,55 persen.

"Bisa kita sebut sebagai masa transisi. Kelompok-kelompok senior semestinya sudah selesai di 2019, termasuk Pak Jokowi dan Pak Prabowo," ujar Dedi dalam sebuah diskusi daring, Sabtu (10/4).

Sementara di posisi keempat, ada nama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan elektabilitas 7,9 persen dan menyusul nama Ketua umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan nilai elektabilitas 7,1 persen. Barulah Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan 5,7 persen di posisi keenam.

"Pak Prabowo sedang tidak mendominasi dalam catatan IPO. Yang mendominasi masih Anies Baswedan," ujar Dedi.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement