REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jajaran pengurus DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyambangi markas Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Dalam pertemuan tersebut keduanya menyepakati sejumlah hal.
"PKS dan PPP berkomitmen bersama untuk menjaga keutuhan NKRI dan Pancasila sesuai dengan yang tercantum dalam pembukaan UUD Indonesia 1945," kata Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi, di Kantor DPP PKS, Jakarta, Rabu (14/4).
PKS dan PPP juga berkomitmen untuk berjuang bersama menjaga demokrasi agar tetap sehat sesuai amanat reformasi. Aboe menjelaskan, PKS dan PPP juga berkomitmen bersama untuk mengajak umat Islam Indonesia untuk menghadirkan Islam yang rahmatan lil alamin.
"Berkomitmen bersama untuk membangun dan memajukan ekonomi umat dan ekonomi syariah dan UMKM," ujarnya.
Ia menambahkan, PPP dan PKS juga berkomitmen menjadi bagian dari solusi atas berbagai krisis yang ditimbulkan sebagai dampak daripada pandemi Covid-19. Selain itu, PKS bersama PPP juga akan berkolaborasi dan memberikan pemahaman dan mengajak segenap masyarakat agar turut aktif mencegah kerusakan lingkungan dan menghemat energi.
"Mengajak masyarakat Indonesia untuk menjadikan Ramadan 1442 H sebagai bulan muhasabah saling peduli dan berbagi terhadap sesama terhadap atas berbagai musibah yang melanda Indonesia," ucapnya.
Sekjen PPP Arwani Thomafi mengatakan, selain beberapa poin yang disampaikan, PPP dan PKS juga menyepakati kerja sama di kerja-kerja legislasi. Keduanya memiliki kesamaan pandang di sejumlah pembahasan undang-undang diantaranya Rancangan Undang-Undang UU Minuman Beralkohol dan RUU Perlindungan Ulama.
"Saya kira ini menjadi hal yang strategis bagi partai politik dalam hal ini PPP dan PKS," ucapnya.
Usai pertemuan Presiden PKS Ahmad Syaikhu dan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa menandatangani nota kesepahaman. Pertemuan keduanya berlangsung menjelang berbuka puasa.