Kamis 15 Apr 2021 13:24 WIB

BI: Uang Beredar di Bali Turun 55 Persen pada Kuartal I 2021

Pandemi Covid-19 turut mempengaruhi kebutuhan uang yang beredar di masyarakat.

Red: Nidia Zuraya
Petugas menghitung uang rupiah di salah satu gerai penukaran uang asing. ilustrasi
Foto: Thoudy Badai/Republika
Petugas menghitung uang rupiah di salah satu gerai penukaran uang asing. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali mencatat uang yang beredar atau penggunaan uang kartal oleh masyarakat di Pulau Dewata pada kuartal I-2021 mengalami penurunan hingga 55 persen dibandingkan dengan kuartal yang sama pada 2020. 

"Pada kuartal I tahun ini, permintaan uang atau outflow tercatat sebesar Rp1,75 triliun, sedangkan pada triwulan I-2020 sekitar Rp4 triliun," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho di Denpasar, Kamis (15/4).

Baca Juga

Menurut Trisno, pandemi Covid-19 yang masih melanda wilayah Indonesia saat ini turut mempengaruhi kebutuhan uang yang beredar di masyarakat khususnya di wilayah Provinsi Bali. Dia menambahkan dari sisi inflow atau jumlah uang yang disetorkan masyarakat Bali ke Bank Indonesia yang tercatat sebesar Rp 4 triliun pada kuartal I-2021 juga mengalami penurunan sebesar Rp 31 persen dibandingkan triwulan yang sama pada tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 5,7 triliun.

"Dengan demikian selama triwulan I-2021 uang yang disetorkan atau inflow lebih besar daripada uang yang didistribusikan atau terjadi net inflow sebesar Rp 2,25 triliun," ucapnya.