REPUBLIKA.CO.ID, NYON -- Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) nampaknya kembali merevisi aturan dalam kompetisi di bawahnya. Kali ini soal gol tandang yang nilainya lebih tinggi dari gol kandang pada ajang Liga Champions dan Liga Europa.
Menurut laporan Daily Telegraph, Rabu (14/4), persoalan ini sudah dibahas pada tingkat formal. Komite Eksekutif UEFA bakal mengambil keputusan dalam waktu dekat.
Awalnya, ada wacana penghapusan gol tandang pada waktu normal. "Terutama di masa pandemi covid-19 yang membuat stadion tertutup bagi penonton. Bahkan beberapa laga dimainkan di tempat netral," demikian laporan yang dikutip dari Goal, Kamis (15/4).
Fakta demikian membuat perbedaan antara bermain di kandang atau di luar rumah, menipis. Tak ada efek psikologis yang berpengaruh secara signifikan.
Intimidasi penonton tak terlihat. Sejumlah pertandingan bahkan berlangsung di stadion yang sama dalam dua leg.
"Namun solusi yang memungkinkan adalah tetap memperhitungkam gol away, sampai duel memasuki babak tambahan," tambah laporan dari Goal.
Ini berarti ketika memasuki babak tambahan, produktivitas gol tandang tak lagi berlaku. Contoh nyata terjadi pada laga antara Juventus kontra FC Porto pada perempat final Liga Champions musim ini.
Saat leg pertama berlangsung di Portugal, Porto menang 2-1. Giliran pertemuan kedua di Turin, Juve unggul dengan skor serupa dalam 90 menit. Otomatis duel berlanjut ke perpanjangan waktu.
Dalam dua kali 15 menit, skor imbang 1-1. Hasil akhir, Bianconeri menang 3-2. Agregat menjadi 4-4. Kubu tamu lolos lantaran lebih produktif di partai tandang.
Dengan aturan terbaru ini, Porto tak bisa dinyatakan menang gol tandang. Kedua tim sudah imbang sejak akhir 90 menit.
Saat perpanjangan waktu, skor tetap sama kuat, meski ada penambahan gol dari kedua kubu. Otomatis penentuan pemenang dilakukan lewat adu penalti. Aturan ini diprediksi berlaku sejak musim 2021/22.