Kamis 22 Apr 2021 12:55 WIB

Komisi I: Insiden KRI Nanggala Sinyal Peremajaan Alutsista

Menhan, Panglima, dan kastaf perlu duduk bersama Menkeu membahas alutsista tua.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Wakil Ketua Komisi I DPR, Utut Adianto.
Foto: ANTARA/Ismar Patrizki
Wakil Ketua Komisi I DPR, Utut Adianto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi I DPR, Utut Adianto menilai, insiden KRI Nanggala-402 yang hilang kontak di perairan Bali bagian utara pada Rabu (21/4), menjadi sinyal kuat diperlukannya peremajaan alat utama sistem senjata (Alutsista) yang dimiliki Tentara Nasional Indonesia (TNI).

"Kita tidak ingin kejadian seperti ini kembali terjadi, kita tahu alutsista di TNI sudah banyak yang tua dan rusak. Ini kebijakan besar dan DPR ingin melihat TNI yang kuat," kata Utut saat ditemui Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (22/4).

Dia menyarankan agar Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan para kepala staf (kastaf) duduk bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk merumuskan langkah ke depan terkait kondisi alutsista TNI.

Menurut Utut, dalam forum duduk bersama itu, perlu dipaparkan fakta dan data seperti kondisi alutsista TNI sudah banyak tua dan rusak, kondisi keuangan negara, dan apakah ada potensi perang konvensional atau tidak.

"Kalau tidak ada potensi perang konvensional, apa langkahnya (terkait kondisi Alutsista) karena ada yang berpendapat kita tidak akan ada perang secara konvensional namun sikap kita bagaimana?" ujar politikus PDIP itu.

Utut menilai, alutsista TNI sudah banyak yang tua sehingga sebaik apapun perawatannya tetap berisiko tinggi. Dia mencontohkan, pesawat Hercules sudah beberapa kali jatuh, dan ketika itu terjadi, TNI edih karena kehilangan prajurit terbaiknya.

Baca juga : KRI Nanggala-402 Dinas Aktif Sejak 1981

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement