REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara Presiden Fadjroel Rachman mengatakan dirinya sama sekali belum mendengar Presiden Joko Widodo berbicara mengenai reshuffle kabinet. Menurutnya, wacana reshuffle memang hanya diketahui Presiden.
"Pada Selasa lalu saya bertemu Presiden. Sama sekali tidak ada bicara reshuffle," ujar Fadjroel di Jakarta, Kamis (22/4).
Yang pasti dapat disampaikan saat ini, kata Fadjroel, pemerintah telah mengirim permintaan persetujuan kepada DPR tentang pembentukan Kementerian Investasi dan pengubahan kementerian dalam bentuk penyatuan Kemendikbud dan Kemenristek. "Mengenai kapan, siapa, dan kemudian berapa banyak yang akan terjadi perubahan, cuma Presiden dan Allah SWT yang tahu, jadi harap bersabar," jelasnya.
Dia mengatakan yang terpenting Presiden sudah menunjukkan kepemimpinannya, di mana setiap perubahan yang dilakukan adalah untuk efektivitas dan efisiensi serta adaptasi terhadap perubahan keadaan. "Karena itu yang terpenting beliau tetap mempertahankan visi Indonesia maju dan visi Indonesia sentris serta target pertumbuhan ekonomi 5 sampai 7 persen," jelasnya.
Mengenai adanya kabar Presiden bertemu dengan sejumlah tokoh menjelang isu reshuffle, Fadjroel menyatakan pertemuan semacam itu biasanya bersifat internal dan tidak melibatkan jubir. Sehingga kebenarannya hanya bisa dikonfirmasi kepada para tokoh yang disebut-sebut bertemu Presiden.