REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA — Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya membuka peluang untuk pelaksanaan kembali kegiatan tatap muka di sekolah mulai pekan depan. Menurut Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tasikmalaya Budiaman Sanusi, pekan depan merupakan waktu ujian sekolah, khususnya untuk jenjang SD.
Budiaman mengatakan, ada sekolah yang mengusulkan pelaksanaan ujian dilakukan secara tatap muka. “Itu kan keinginan sekolah, saat ujian sekolah itu dilakukan secara tatap muka. Dinas Pendidikan juga mengajukan izin ke Satgas (Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya). Rencananya besok (Kamis) mau dibahas kepastiannya,” kata dia, Rabu (21/4).
Menurut Budiaman, berpatokan pada daftar isian Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk menggelar pembelajaran tatap muka (PTM), sudah sekitar 84 persen sekolah yang lolos persyaratan.
Meski demikian, kata dia, masih akan dibahas perlu atau tidaknya kesiapan sekolah itu dicek kembali oleh Satgas Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya. Utamanya terkait kesiapan sarana prasarana penunjang protokol kesehatan (prokes) pencegahan penyebaran Covid-19. “Perlu dikontrol ulang atau tidak daftar isiannya, besok (Kamis) akan dibahas,” ujar dia.
Budiaman belum bisa memastikan jumlah sekolah atau siswa yang akan kembali melaksanakan sistem tatap muka. Namun, kata dia, kemungkinan pekan depan baru diberlakukan untuk siswa kelas 6 SD, yang akan melaksanakan ujian sekolah. Sementara sisanya diperkirakan masih akan mengikuti kegiatan secara daring.
Adapun untuk jenjang SMP, menurut Budiaman, rata-rata sekolah sudah siap melaksanakan ujian secara daring. “Tapi, enggak apa-apa tatap muka, sekalian uji coba. Setelah itu dievaluasi. Jadi, Juli sudah siap semua (melaksanakan PTM),” kata Budiaman.
Pelaksana Tugas Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf mengatakan, banyak orang tua siswa yang mengharapkan PTM di sekolah kembali dijalankan. Sebab, kata dia, pola pembelajaran jarak jauh atau secara daring dinilai kurang efektif.
Karena itu, menurut Yusuf, pemkot rencananya mengizinkan PTM mulai dilaksanakan kembali pada 26-30 April mendatang untuk jenjang SD dan SMP. Waktunya bertepatan dengan masa ujian sekolah. “Tetap mereka harus jaga protokol kesehatan. Nanti waktu dan jamnya diatur oleh sekolah,” kata dia.
Yusuf mengingatkan kepala sekolah agar mengawasi dengan benar pelaksanaan PTM ini. Jika ada kejadian yang tak diinginkan, kepala sekolah harus bertanggung jawab. Orang tua siswa pun diminta ikut mengawasi, meski saat PTM tidak boleh berada di lingkungan sekolah. “Mudah-mudahan tidak ada apa-apa, kita berdoa saja,” ujar Yusuf.