REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Butuh perenungan selama pandemi Covid-19 bagi Bimbim, penabuh drum grup musik Slank, untuk menciptakan lagu Seleksi Alam. Lagu yang termuat dalam album Vaksin Slank itu rampung ditulis setahun silam, yakni pada April 2020.
Album Vaksin Slank resmi dirilis pada Senin, 18 Januari 2021, berlanjut dengan Slank yang menghadirkan video klip dari lagu Seleksi Alam tepat pada hari bumi, 22 April 2021. Kehadiran klip merupakan kerja sama Slank dengan Yayasan EcoNusa.
Pada konferensi pers virtual peluncuran video klip, Kamis (22/4), Bimbim bersama personel Slank lainnya yakni Kaka, Ridho, dan Abdee Negara menceritakan proses penggarapan lagu dan video klip. Sementara, pemain bas Slank, Ivanka, berhalangan hadir.
Bimbim menyampaikan, lagu Seleksi Alam berisi teguran ke banyak orang yang hanya melihat tapi tidak mengamati sekitar dengan saksama. Banyak tanda seleksi alam lewat di hadapannya tanpa disadari, tentang kerusakan alam yang kerap disebabkan tangan manusia.
"Jangan tunggu bencana untuk menjaga alam. Alam akan baik seandainya manusia juga baik sama alam. Selama kita mencintai alam, alam akan menjaga kita. Kalau kita tidak mencintai alam, siap-siap alam menyeleksi kita," ungkap Bimbim.
Upaya mencintai alam dapat diaplikasikan dalam beragam cara. Bagi Bimbim, langkah itu adalah dari rumah yang dia huni bersama keluarga. Bimbim menyebut halaman rumahnya sebagai suaka berbagai tumbuhan dan satwa, seperti burung, tupai, dan musang.
Gitaris Slank, Abdee Negara, menuturkan bahwa masalah sosial dan masalah lingkungan selalu menjadi elemen penting dalam karya-karya Slank. Sejak awal terbentuk, Slank selalu berkomitmen untuk mengedepankan dua hal utama tersebut.
"Kalau ada yang menggelitik, Slank akan menyuarakan itu dalam berbagai bentuk, salah satunya lewat lagu dan video ini. Pesan yang ingin kami sampaikan mungkin sudah berkali-kali kami sampaikan, menjaga kekayaan alam Indonesia," ungkap Abdee.