Ahad 25 Apr 2021 22:22 WIB

Pemkot Bandung Tunggu Vaksinasi Guru Tuntas Sebelum PTM

Pedoman PTM akan dibuat jika seluruh guru sudah divaksinasi Covid-19.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Mas Alamil Huda
Ilustrasi Sekolah Tatap Muka
Foto: republika/mgrol100
Ilustrasi Sekolah Tatap Muka

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung segera membuat pedoman pembelajaran tatap muka (PTM) yang direncanakan berlangsung Juli mendatang. Pedoman PTM itu akan dibuat jika seluruh tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di Bandung sudah divaksinasi Covid-19.

Sekretaris Disdik Kota Bandung Cucu Saputra mengatakan, pihaknya saat ini masih menunggu seluruh tenaga pendidik dan kependidikan selesai divaksinasi Covid-19. Pasca kegiatan vaksinasi, dilanjutkan dengan pembahasan pedoman PTM melibatkan seluruh pemangku kebijakan. Pembahasan pedoman PTM akan melibatkan seluruh pemangku kepentingan di bidang pendidikan.

"Nunggu beres dulu vaksinasi guru, (dilanjutkan) nyusun pedoman PTM," ujarnya saat dikonfirmasi, Ahad (25/4).

Ia menuturkan, sekolah-sekolah di Bandung pun belum mengajukan permohonan PTM sebab masih menunggu seluruh tenaga pendidik dan tenaga pendikan divaksinasi Covid-19. "Belum ada (yang mengajukan PTM)," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Ahyani Raksanagara mengatakan, vaksinasi terhadap tenaga pendidik dosis pertama sudah mencapai 31.399 orang dari target sasaran 38.060 orang. Sedangkan target vaksinasi dosis kedua belum dimulai.

Ia mengatakan, sasaran vaksinasi tenaga pendidik dan kependidikan yaitu pada jenjang SD, SMP, SMA, RA, MI, MTS MA dan MAK. Proses vaksinasi saat ini dilakukan secara massal di tiap kecamatan di Kota Bandung.

"Target selesai vaksinasi dosis pertama 26 April dan targer selesai vaksinasi dosis kedua 24 Mei,"katanya.

Berdasarkan data yang disampaikan saat rapat terbatas, level kewaspadaan di Kota Bandung tidak terdapat zona merah atau zona oranye penyebaran Covid-19. Namun terdapat penambahan zona kuning dan pengurangan zona hijau.

Pada periode 5 hingga 11 April, jumlah RT yang masuk zona hijau mencapai 9.477 dan zona kuning sebanyak 574. Namun periode 12 sampai 18 April jumlah RT yang masuk zona hijau menurun menjadi 9.385 sedangkan zona kuning bertambah menjadi 666.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement