Senin 26 Apr 2021 16:39 WIB

Kemenkes Percepat Distribusi Vaksin

Beberapa daerah seperti Kota Bontang di Kalimantan Timur mengalami kekurangan vaksin.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Friska Yolandha
Sejumlah petugas pelayanan publik mengikuti vaksinasi COVID-19 dalam vaksinasi massal di Gedung Islamic Center, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat (23/4) malam. Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi menanggapi beberapa daerah yang kekurangan stok vaksin.
Foto: ANTARA/Adeng Bustomi
Sejumlah petugas pelayanan publik mengikuti vaksinasi COVID-19 dalam vaksinasi massal di Gedung Islamic Center, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat (23/4) malam. Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi menanggapi beberapa daerah yang kekurangan stok vaksin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi menanggapi beberapa daerah yang kekurangan stok vaksin. Siti mengatakan pihaknya masih mendorong distribusi vaksin agar lebih cepat dilakukan ke daerah-daerah yang saat ini kehabisan stok.

Beberapa daerah seperti Kota Bontang dan kota lain di Kalimantan Timur mengalami kekurangan stok vaksin. "Kalau Bontang kan dari provinsi ya. Selain kita juga sudah ada hubungi Bio Farma untuk percepat distribusi," kata Siti, dihubungi Republika.co.id, Senin (26/4).

Ia juga menegaskan, pada Mei 2021 stok vaksin di Indonesia akan kembali siap dan pelaksanaan vaksinasi bisa dilakukan seperti sedia kala. Sebelumnya, pemerintah memperlambat pemberian vaksin karena stok vaksin yang terbatas.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, Indonesia akan ketambahan vaksin Sinovac untuk persediaan April-Mei. Vaksin yang akan masuk ke Indonesia berjumlah sekitar 10-15 juta.

Selain itu, Senin (16/4) malam Indonesia juga akan kedatangan vaksin Astrazeneca sebanyak 3,8 juta dosis. Budi menjelaskan, kedatangan vaksin Astrazeneca ini didapatkan dengan skema GAVI.

"Rencananya akan datang nanti malam 3,8 juta vaksin dari Astrazeneca dalam skema GAVI, dan nanti bulan depan akan datang lagi 2x3,8 juta," kata Budi, dalam keterangan pers yang disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden.

Budi meminta daerah untuk menggencarkan kembali vaksinasi di daerah-daerahnya. Ia berharap, vaksinasi selanjutnya akan berjalan lancar sehingga sebelum 17 Agustus 2021, jumlah orang yang divaksinasi sudah cukup banyak dan pandemi dapat terkendali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement