REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Turki akan memberlakukan lockdown penuh selama tiga minggu mulai Kamis (28/4) hingga 17 Mei untuk membendung penyebaran virus corona.
Berbicara kepada wartawan setelah pertemuan Kabinet tiga jam di ibu kota Ankara, Presiden Recep Tayyip Erdogan mengumumkan semua tempat kerja akan menangguhkan aktivitas mereka selama aturan pembatasan, kecuali kelompok warga yang diizinkan beraktivitas oleh Kementerian Dalam Negeri.
"Kami harus segera mengurangi jumlah kasus kami menjadi kurang dari 5.000. Jika tidak, kami akan menghadapi konsekuensi di setiap bidang mulai dari pariwisata hingga perdagangan dan pendidikan," ujar dia.
Semua perjalanan antarkota harus mendapat izin, sedangkan angkutan umum akan beroperasi dengan kapasitas 50 persen, sebut dia.
Erdogan mengatakan pendidikan tatap muka di semua institusi termasuk TK dan SD akan tetap ditangguhkan, dan semua ujian sekolah akan ditunda.
Lebih dari 37.000 kasus baru