Rabu 28 Apr 2021 12:15 WIB

Brasil Catat Rekor 3.000 Kematian Akibat Covid-19 Sehari

Penambahan kasus Covid-19 di Brasil tembus 72 ribu sehari

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Peti mati yang berisi jenazah Aparecida de Freitas, 41, yang meninggal karena komplikasi terkait COVID-19, ditempatkan di kuburan yang dihadiri oleh suaminya Carlos Alberto, di sebelah kanan mengenakan masker pelindung wajah hitam, di pemakaman Inhauma. , di Rio de Janeiro, Brasil, Kamis, 15 April 2021.
Foto: AP/Bruna Prado
Peti mati yang berisi jenazah Aparecida de Freitas, 41, yang meninggal karena komplikasi terkait COVID-19, ditempatkan di kuburan yang dihadiri oleh suaminya Carlos Alberto, di sebelah kanan mengenakan masker pelindung wajah hitam, di pemakaman Inhauma. , di Rio de Janeiro, Brasil, Kamis, 15 April 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Brasil mencatat lebih dari 3.000 kematian akibat Covid-19 dalam kurun waktu 24 jam, Selasa (27/4). Sementara jumlah kasus virus corona di negara tersebut juga bertambah lebih dari 72 ribu dalam sehari.

Kementerian Kesehatan Brasil mengonfirmasi 3.086 kematian akibat virus corona dalam sehari, sehingga total keseluruhan kematian di negara tersebut menjadi 395.022. Tambahan jumlah kasus baru Covid-19 tercatat sebanyak 72.140, yang menjadikan beban kasus keseluruhan lebih dari 14,44 juta.

Baca Juga

Hampir 13 juta pasien telah pulih dari penyakit tersebut. Brasil menjadi pusat pandemi di Amerika Latin.

Di tengah kasus dan kematian yang terus meningkat, Senat Brasil telah membuka penyelidikan tentang penanganan pandemi Covid-19 oleh Presiden Jair Bolsonaro. Pemerintah Bolsonaro menghadapi kritik luas atas angka kematian dan infeksi virus corona yang tinggi di Brasil.

Sejak awal pandemi, Bolsonaro memang mengecilkan dampak virus. Dia bahkan menolak upaya untuk memberlakukan pembatasan kesehatan masyarakat.

Komisi parlemen yang dikenal dengan singkatan bahasa Portugis CPI akan menyelidiki apakah pejabat federal atau negara bagian secara kriminal lalai atau korup dalam menangani pandemi. Pihaknya juga akan menyelidiki apakah Bolsonaro menyabotase tindakan kesehatan masyarakat.

Gelombang virus yang melanda kota Manaus di Amazon, ketika rumah sakit kehabisan oksigen dan pasokan lain yang sangat dibutuhkan selama lonjakan infeksi awal tahun ini, juga akan diselidiki. "Kinerja pemerintah dalam menangani pandemi adalah yang terburuk," kata Humberto Costa, mantan menteri kesehatan dan senator dari Partai Buruh sayap kiri seperti dilansir laman Aljazirah, Rabu (28/4).

Bolsonaro telah membela penanganan pandemi oleh pemerintahnya berulang kali. Bulan ini, dia mengatakan bahwa pembatasan kesehatan masyarakat, seperti lockdown akan membahayakan ekonomi.

"Kami tidak akan menerima politik tinggal di rumah dan menutup semuanya," katanya kepada kerumunan pendukung awal bulan ini, sekali lagi menolak untuk memberlakukan penutupan ataupun pembatasan nasional.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement