REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Pemerintah Kabupaten Bone Bolango di Provinsi Gorontalo ingin memberantas buta huruf hijaiyah (abjad Arab) di kalangan warga Muslim.
Bupati Bone Bolango Hamim Poupada mengatakan, peringatan Nuzulul Quran bisa menjadi momentum menggiatkan kampanye pemberantasan buta huruf hijaiyah. Hamim mengatakan, pemerintah kabupaten pada awal Ramadhan meluncurkan Gerakan Bone Bolango Mengaji guna mendukung upaya pemberantasan buta huruf hijaiyah.
Pemerintah kabupaten, menurut dia, berkolaborasi dengan Kementerian Agama untuk menyiapkan guru mengaji bagi warga Muslim Bone Bolango. "Semoga ini akan berjalan dengan baik agar dapat mengurangi masyarakat Bone Bolango yang tidak bisa mengaji," katanya, Kamis (29/4).
Hamim menargetkan, tiga tahun mendatang sudah tidak ada warga Muslim di Kabupaten Bone Bolango yang tidak bisa membaca Alquran. "Semua harus bisa mengaji, termasuk pegawai, tenaga honor ,dan tenaga kontrak harus lancar mengaji. Tidak ada yang terkecuali," katanya.
Hamim mengatakan, pemerintah kabupaten akan menguji kemampuan membaca Alquran tenaga honorer Muslim yang ingin memperpanjang kontrak kerja mulai tahun depan. Kepala Seksi Urusan Agama Islam dan Bina Syariah Bidang Bimbingan Masyarakat Islam Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Gorontalo Asrul Lasapa mengatakan Ramadhan adalah masa untuk memperbanyak membaca Alquran.
"Membaca Alquran dapat memberikan cahaya untuk kehidupan. Kita harus berusaha agar bisa mengkhatamkan Alquran selama bulan Ramadhan, jika tidak mampu dengan target tersebut bisa mengkhatamkannya di bulan lain," kata Asrul.