REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Buku biografi Pangeran Harry dan Duchess Meghan dilaporkan akan memiliki edisi baru. Edisi teranyar dari buku 'Finding Freedom' akan dirilis pada musim panas.
Sebuah reboot buku, yang ditulis oleh jurnalis kerajaan Omid Scobie dan Carolyn Durand, diperkirakan akan membahas beberapa topik termasuk meninggalnya Duke of Edinburgh, serta wawancara kontroversial Duke dan Duchess of Sussex dengan Oprah Winfrey.
Buku yang akan diterbitkan kembali pada 5 Agustus, juga akan membahas berbagai kesepakatan mereka dengan Netflix dan Spotify serta kehidupan baru mereka di Amerika Serikat.
Dalam wawancara dengan Oprah, Meghan mengakui bahwa dia sempat mempertimbangkan untuk bunuh diri di tengah pengawasan publik atas hubungannya dengan Pangeran Harry dan perannya dalam Keluarga Kerajaan. Ia juga menuduh anggota keluarga kerajaan rasis, ketika mengkhawatirkan warna kulit Archie sebelum dia lahir.
'Finding Freedom' edisi pertama diterbitkan musim panas lalu dan membahas bagaimana Pangeran Harry dan Meghan Markle pertama kali bertemu tahun 2016 dan mundur dari kehidupan kerajaan pada Maret 2020.
Sementara itu, muncul kekhawatiran bahwa chapter baru buku tersebut akan semakin memicu ketegangan antara Sussex dan keluarga kerajaan.
"Wawancara mereka dengan Oprah bagaikan ledakan bom di tengah pemerintahan keluarga kerajaan dan kebanyakan dari mereka masih terguncang karena syok," kata seorang sumber dilansir dari Female First, Kamis (29/4).
Tidak jelas apakah pangeran Harry dan Meghan Markle akan terlibat atau tidak dalam proses pengerjaan buku edisi kedua. Mengingat pada buku edisi pertama, seorang juru bicara untuk The Duke dan Duchess of Sussex menjelaskan bahwa Harry dan Meghan tidak terlibat dalam buku Finding Freedom tersebut.
"Duke dan Duchess of Sussex tidak diwawancarai dan tidak berkontribusi pada Finding Freedom. Buku itu didasarkan pada pengalaman penulis sendiri sebagai anggota korps pers kerajaan dan laporan independen mereka sendiri," demikian kata juru bicara beberapa waktu lalu.
Ikuti Whatsapp Channel Republika