Kamis 29 Apr 2021 21:28 WIB

11 Warga Wadas Bebas, Polda Minta Warga Purworejo tak Cemas

Polisi menangkap 11 warga yang terlibat demo penolakan Bendungan Bener yang ricuh.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Karta Raharja Ucu
Peserta aksi dari Aliansi Solidaritas Peduli Wadas menggelar unjuk rasa di depan Balai Besar Wilayang Sungai Serayu Opak (BBWS SO), Yogyakarta, Senin (26/4). Aksi ini mengecam tindakan represif aparat terhadap warga Desa Wadas, Purworejo pada Jumat (23/4) lalu. Warga Wadas menolak pembangunan Bendungan Bener, karena mereka tidak dilibatkan saat penyusunan AMDAL.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Peserta aksi dari Aliansi Solidaritas Peduli Wadas menggelar unjuk rasa di depan Balai Besar Wilayang Sungai Serayu Opak (BBWS SO), Yogyakarta, Senin (26/4). Aksi ini mengecam tindakan represif aparat terhadap warga Desa Wadas, Purworejo pada Jumat (23/4) lalu. Warga Wadas menolak pembangunan Bendungan Bener, karena mereka tidak dilibatkan saat penyusunan AMDAL.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kabidhumas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Iskandar mengimbau kepada masyarakat Purworejo tidak perlu was-was untuk beraktifitas. Imbauan itu menyusul pascabentrokan aparat dengan warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah akhir pekan lalu.

Iskandar menjamin, situasi kamtibmas sudah kondusif seperti biasanya. TNI dan Polri menjamin keamanan dan keselamatan masyarakat Purworejo.

"Masyarakat jangan mudah terpengaruh oleh isu atau berita yang menyesatkan," kata Iskandar di Semarang, Ahad (25/4).

Dalam bentrokan yang berujung ricuh pada akhir pekan lalu, sebelas 11 warga Wadas sempat diamankan polisi. Kesebelas warga itu sempat diamankan dari aksi demo yang berakhir ricuh. Polda juga menjamin ke-11 warga tersebut dibebaskan dalam kondisi sehat.

Iskandar mengungkapkan, ke-11 warga yang dianggap sebagai provokator tersebut sebelumnya telah diamankan pascaaksi pemblokiran jalan desa dan aksi anarkis kepada aparat kepolisian.

"Tindakan tersebut dilakukan petugas, tentunya untuk mencegah jatuhnya korban serta untuk mencegah aksi anarkis yang lebih besar lagi," kata dia.

Iskandar berkata, aparat Polres Purworejo telah mengidentifikasi mereka yang dianggap sebagai provokator dalam aksi yang berujung ricuh tersebut dan juga telah melakukan pemeriksaan. Namun saat ini ke-11 warga Wadas tersebut sudah dibebaskan.

"Polisi juga menjamin, mereka semua telah dibebaskan dalam kondisi sehat wal’afiat," ungkapnya.

Selain itu polisi juga telah melakukan pembukaan kembali akses jalan desa yang sebelumnya sempat diblokade. Pasalnya jalan tersebut merupakan jalan umum bagi masyarakat dan jalan perekonomian desa.

Sebelumnya jalan tersebut telah diblokir masyarakat Wadas dengan merusak pepohonan serta mengadang petugas dengan melempari batu. Pengadangan itu dinilai mengarah tindakan anarkis sehingga menyebabkan jatuh korban dari anggota kepolisian.

"Namun situasi di Desa Wadas saat ini sudah sangat kondusif dan akses jalan yang di blokade telah dibersihkan untuk kepentingan masyarakat umum Desa Wadas," ujar dia menjelaskan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement