Senin 03 May 2021 13:40 WIB

Kasus Infeksi Tembus 3 juta, RS di Argentina Penuh

Dalam 24 jam kasus infeksi virus korona di negara itu bertambah 11.394 kasus.

Rep: lintar satria zulfikar/ Red: Hiru Muhammad
Dokter, dengan pakaian pelindung lengkap, merawat pasien di unit perawatan intensif yang diperuntukkan bagi orang yang terinfeksi COVID-19, di rumah sakit Posadas di Buenos Aires, Argentina, Kamis, 17 September 2020, di tengah pandemi virus corona baru.
Foto: AP/Natacha Pisarenko
Dokter, dengan pakaian pelindung lengkap, merawat pasien di unit perawatan intensif yang diperuntukkan bagi orang yang terinfeksi COVID-19, di rumah sakit Posadas di Buenos Aires, Argentina, Kamis, 17 September 2020, di tengah pandemi virus corona baru.

REPUBLIKA.CO.ID, BUENOS AIRES--Kasus positif Covid-19 Argentina tembus 3 juta kasus pada Ahad (2/5) kemarin. Petugas medis mengatakan rumah-rumah sakit di negara itu penuh walaupun pemerintah sudah menerapkan langkah untuk menurunkan kasus infeksi.

Ahad (2/5) kemarin Kementerian Kesehatan Argentina mengumumkan dalam 24 jam kasus infeksi virus Corona di negara itu bertambah 11.394. Sementara kasus kematian bertambah 156 sehingga total kasus pasien Covid-19 yang meninggal dunia menjadi 64.252 orang.

Pekan ini pemerintahan Presiden Alberto Fernandez mengungkapkan peraturan pembatasan sosial yang lebih ketat lagi untuk menghentikan gelombang kedua wabah virus Corona yang mendorong unit gawat darurat penuh. Tapi petugas kesehatan Argentina mengatakan langkah tersebut tidak cukup.

"Masyarakat juga harus menyadari dan tahu rumah-rumah sakit penuh dan personil kesehatan kelelahan," kata asisten operasi Luciana Berti, Senin (3/5).

Selama tiga tahun terakhir Argentina mengalami resesi ekonomi. Pandemi Covid-19 memperburuk kondisi ekonomi produsen biji-bijian di Amerika Selatan tersebut. Mereka harus menyeimbangkan upaya menahan penyebaran virus tapi tetap melindungi proses pemulihan ekonomi.

Pemilik usaha di luar Buenos Aires, Marcela Cin mengatakan Argentina semakin 'terjebak dalam sebuah situasi' yang meski perlu tapi hanya sedikit membantu orang yang mencoba keluar dari pandemi.

Dokter anak Argentina Carlos Kambourian mengatakan solusinya adalah mempercepat program vaksinasi yang tertahan. Jika tidak ia memperingatkan rumah sakit akan kewalahan. Data pemerintah menunjukkan 68,1 persen ranjang unit gawat darurat di rumah-rumah sakit Argentina sudah penuh. "Hari ini sistem kesehatan tidak dapat membantu satu pasien lagi, sistem kesehatan sudah kepenuhan," kata Kambourian.

"Kami dapat terus memperpanjang langkah peraturan sosial setiap 15 hari sejak hari hingga dua tahun kedepan bila kami tidak melakukan apa yang perlu dilakukan, yakni tes dan vaksin, tes dan vaksin," katanya. 

sumber : reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement