Kamis 06 May 2021 09:36 WIB

Closed Loop Salah Satu Solusi Dorong Kepastian Pasar Petani

Closed-loop membentuk rantai di mana hasil pertanian akan memiliki pasar sendiri

Kementerian Pertanian (Kementan) bekerja sama dengan semua pihak menghadirkan model kemitraan agribisnis yang terintegrasi dari hulu ke hilir.  Salah satunya melalui pilot project Closed-Loop.
Foto: Kementan
Kementerian Pertanian (Kementan) bekerja sama dengan semua pihak menghadirkan model kemitraan agribisnis yang terintegrasi dari hulu ke hilir. Salah satunya melalui pilot project Closed-Loop.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) bekerja sama dengan semua pihak menghadirkan model kemitraan agribisnis yang terintegrasi dari hulu ke hilir. Tujuan kolaborasi ini untuk meningkatkan skala ekonomi, pendapatan petani dan meningkatkan produktivitas. Salah satunya melalui pilot project Closed-Loop.

Project pillot closed-loop merupakan suatu pendekatan untuk mendorong perkembangan agribisnis berkelanjutan, melalui ekosistem digital. Closed-loop membentuk suatu rantai pasok dan rantai nilai produk hortikultura, di mana hasil pertanian akan memiliki pasarnya tersendiri. Petani tidak lagi mencari pasar dari produk yang dihasilkannya melainkan petani didorong untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan permintaan pasar.

Baca Juga

Pilot Project Closed-Loop ini diinisiasi oleh Kamar Dagang Indonesia sejak tahun lalu dan didukung penuh oleh Kementan, terlebih pada produk hortikultura yang dikembangkan pada skala luas. Hal ini sesuai dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, yang menginginkan adanya terobosan inovatif dan terintegratif sebagai pengembangan produk. Cloosed Loop adalah model bisnis yang dapat diterapkan pada semua program dan komoditas, seperti kampung hortikultura yang menjadi program utama di Ditjen Hortikultura.

photo
Closed-loop membentuk suatu rantai pasok dan rantai nilai produk hortikultura, di mana hasil pertanian akan memiliki pasarnya tersendiri. - (Kementan)

Dalam pidatonya pada acara Jakarta Food Indonesia Summit tanggal 18 November 2020 silam, Presiden Jokowi mengatakan inisiasi skema Closed Loop perlu untuk terus dikembangkan, terutama dalam mengembangkan kemitraan antarpemangku kepentingan yang saling menguntungkan dari hulu-hilir. Selain itu perlu adanya dukungan yang melibatkan petani, koperasi, perbankan dan offtaker.

Presiden juga mengarahkan inisiatif kolaborator seperti Program Hortikultura di Garut dapat meningkatkan produktivitas dan nilai tambah bagi petani dan perlu direplikasi. Selanjutnya dicopy ke daerah-daerah lain agar bisa mendongkrak sektor pangan sebagai kekuatan ekonomi baru yang membuka lebih banyak lapangan kerja dan menjadi sumber kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia.

Closed-Loop ini mulai menampakkan hasil. Petani milenial dari Garut yang tergabung dalam project ini mulai rutin mengirimkan produknya ke Paskomnas. Saat ini sedang dirintis kerja sama dengan Indofood.

Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hortikultura, Bambang Sugiharto mengatakan bahwa Direktorat Jenderal Hortikultura akan turut membantu petani untuk dapat menghasilkan produk hortikultura yang berkualitas. “Terbukti di  tahun ini, tema kita adalah produk berkualitas. Sehingga hasil produk dari petani sudah harus dilakukan seleksi, trimming, grading, cleaning. Untuk sementara kami akan memfasilitasi 90 kelompok tani dengan peralatan tersebut,” ucap Bambang dalam siaran pers.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement