REPUBLIKA.CO.ID, oleh Dessy Suciati Saputri, Haura Hafizhah
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyoroti tren kenaikan kasus aktif di lima provinsi yang juga telah melebihi persentase kasus aktif di tingkat nasional. Menurut Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, tren kenaikan kasus di lima provinsi ini telah terjadi selama empat minggu terakhir.
Kelima provinsi tersebut, yakni Riau, Kepulauan Riau, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, dan juga Sulawesi Tengah.
“Lima provinsi ini menjadi perhatian karena tidak hanya kasus aktifnya yang mengalami tren kenaikan, tetapi juga angkanya melebihi persen kasus aktif nasional,” kata Wiku saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (6/5).
Wiku menjelaskan secara detail. Di Provinsi Riau tercatat konsisten mengalami penurunan kepatuhan menjaga jarak sebesar 5 persen sejak minggu pertama yang juga diikuti dengan kenaikan kasus aktif sebesar 6 persen selama 4 minggu terakhir.
Sementara, di Kepulauan Riau mengalami penurunan kepatuhan menjaga jarak sebesar 4 persen sejak minggu kedua, diikuti dengan kenaikan kasus aktif sebesar 8 persen. Di Sumatra Barat mengalami penurunan kepatuhan menjaga jarak sebesar 2 persen sejak minggu ketiga diikuti kenaikan kasus aktif sebesar 2 persen.
Di Sumatra Selatan mengalami penurunan sebesar 3 persen pada kepatuhan menjaga jarak yang konsisten sejak minggu pertama pemantauan dan diikuti dengan kenaikan kasus aktif sebesar 2 persen sejak minggu kedua pemantauan. Dan, di Sulawesi Tengah mengalami penurunan kepatuhan menjaga jarak sebesar 30 persen yang diikuti dengan kenaikan kasus aktif sebesar 1 persen.
“Hal ini menunjukkan bahwa kepatuhan masyarakat terhadap prokes, terutama menjaga jarak dan menghindari kerumunan, secara signifikan berpengaruh terhadap kenaikan kasus aktif di suatu wilayah,” kata Wiku menjelaskan.
Wiku mengatakan, seharusnya kepatuhan protokol kesehatan dapat selalu ditingkatkan dan dipantau melalui posko di tingkat desa atau kelurahan. Namun, di lima provinsi tersebut jumlah posko yang terbentuk masih sedikit, yakni sekitar 40-80 posko.
Ia pun mengingatkan peran posko yang sangat penting dalam memantau kepatuhan masyarakat. Karena itu, ia meminta pimpinan daerah agar segera membentuk posko dan menyediakan anggaran yang dibutuhkan.
“Provinsi-provinsi lainnya, seperti Aceh, bisa membentuk posko dengan jumlah yang besar sesuai dengan jumlah desa atau kelurahan yang ada di wilayah tersebut dan terbukti kasus aktifnya mengalami penurunan yang konsisten selama 4 minggu,” kata Wiku.
Pada Kamis (6/5), Satgas mencatat ditemukannya penambahan kasus positif baru yang sebesar 5.647. Penambahan kasus baru ini menjadikan total kasus konfirmasi telah mencapai 1.697.305.
Sebanyak 76.273 spesimen dari 50.122 orang diperiksa pada hari ini. Sementara itu, angka positivity rate harian Covid-19 tercatat sebesar 11,27 persen.
Dari total penambahan kasus baru pada hari ini, Satgas melaporkan Provinsi Jawa Barat menyumbang kasus tertinggi, yakni sebesar 1.038. Kemudian, disusul oleh DKI Jakarta yang sebesar 905 kasus, Riau melaporkan 520 kasus baru, Sumatra Barat melaporkan 416 kasus baru, dan Jawa Tengah mencatat 353 kasus.