Kamis 06 May 2021 21:04 WIB

Seorang Ibu di Mali Melahirkan 9 Bayi Sekaligus

Ibu berusia 27 tahun tersebut melahirkan melalui operasi caesar.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Seorang wanita di Republik Mali mencatatkan sejarah setelah melahirkan sembilan bayi sekaligus.
Foto: www.freepik.com
Seorang wanita di Republik Mali mencatatkan sejarah setelah melahirkan sembilan bayi sekaligus.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang wanita di Republik Mali mencatatkan sejarah setelah melahirkan sembilan bayi sekaligus pada Selasa. Uniknya, wanita itu sebelumnya diketahui mengandung 7 janin.

Sang ibu, Halima Cisse yang berusia 25 tahun, melahirkan bayi tersebut melalui operasi caesar pada hari Selasa di Maroko. Ia dirujuk ke rumah sakit Maroko untuk mendapatkan perawatan khusus, karena rumah sakit di Mali, salah satu negara termiskin di dunia, tidak memiliki perlengkapan yang memadai.

Baca Juga

Menteri Kesehatan Mali menyampaikan bahwa wanita itu melahirkan lima anak perempuan dan empat anak laki-laki. “Semuanya dalam keadaan baik-baik saja,” kata Menteri dalam sebuah pernyataan.

Direktur RS Casablanca Maroko, Youssef Alaoui melaporkan bahwa Cisse melahirkan secara prematur pada usia 30 minggu. Operasi caesar dilakukan setelah Cisse mengalami kesakitan yang luar biasa saat melahirkan. Adapun untuk berat, kesembilan bayi itu memiliki bobot rerata 500 gram hingga satu kilogram.

“Sekarang ibu dalam kondisi stabil setelah mengalami pendarahan hebat, sehingga dia diberi transfusi darah,” kata Alaoui seperti dilansir dari NBC News, Kamis (6/5).

Guinness Book of World Records menyatakan bahwa rekor saat ini dipegang oleh warga Amerika bernama Nadya Suleman yang melahirkan 8 anak premature tetapi sehat pada 2009. Ini artinya, Cisse akan mengambil rekor baru untuk kelahiran sehat terbanyak di dunia.

Sementara itu Yacoub Khalaf, seorang profesor kedokteran reproduksi di King's College London, mengatakan bahwa kasus kelahiran seperti Cisse sangat tidak mungkin tanpa perawatan kesuburan. Ia juga menekankan risiko bahaya dengan kelahiran ganda semacam itu.

“Sang ibu sangat berisiko kehilangan rahim atau kehilangan nyawanya. Bayi-bayi itu juga bisa menderita cacat fisik dan mental. Risiko cerebral palsy secara astronomis lebih tinggi,” kata Khalaf.

Karenanya, Khalaf mendorong edukasi tentang pentingnya pemantauan perawatan kesuburan dan tentang risiko kehamilan ganda. Setiap orang tua juga harus memikirkan aspek biaya hidup jika memiliki begitu banyak bayi prematur pada satu waktu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement