Rabu 12 May 2021 19:40 WIB

Mentan Syahrul Bangga Laboratorium Karantina Sudah Maju

Masyarakat perlu tahu produk yang aman yang dikonsumsi telah diuji di laboratorium

Mentan meninjau Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian (BBUSKP), Rabu (12/5).
Foto: Kementan
Mentan meninjau Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian (BBUSKP), Rabu (12/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo di hari pertama cuti jelang lebaran, tetap melakukan aktifitas seperti biasa. Kali ini Mentan meninjau Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian (BBUSKP), Rabu (12/5). Upaya ini dilakukan guna memastikan tidak ada produk berbahaya yang lolos uji laboratorium, hingga berhasil masuk kepasar dalam negeri.

“Pekerjaan di laboratorium seperti ini adalah pekerjaan besar yang memiliki artikulasi yang tinggi terhadap kepentingan sektor pertanian maupun kepentingan negara. Kalau kita bicara pertanian terkait dengan masalah tanaman serta hewan, ini menyangkut hajat hidup orang banyak, karena kalau tidak ini (laboratorium) akan menjadi pandemi juga baik pada hewan, tumbuhan maupun pada makanan,” kata Mentan di Rawamangun, Jakarta Timur.

Baca Juga

Mentan Syahrul menilai pekerjaan BBUSKP memiliki tingkat resiko yang tinggi, sehingga masyarakat perlu mengetahui bahwa produk yang aman yang dikonsumsi telah diuji di laboratorium dengan sangat teliti, menggunakan peralatan yang canggih utamanya dalam mengidentifikasi virus berbahaya dengan spesifikasi tertentu.

“Artinya begini pekerjaan lab itu pekerjaan yang senyap, yang sendiri dan memiliki profesional yang tinggi, berisiko dan menyangkut kepentingan khalayak dan menyentuh idealisme kebangsaan,”ujar Mentan.

photo
Mentan meninjau Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian (BBUSKP), Rabu (12/5). - (Kementan)
 
Tidak hanya itu, Mentan juga mengatakan tim laboratorium dipastikan memiliki idealisme yang tinggi yang turut mengupayakan virus atau produk berbahaya tidak masuk ke dalam pasar dalam negeri. Melihat hal tersebut, Badan Karantina Pertanian sebagai pintu pertama dalam mengecek produk luar yang akan masuk ke Indonesia diharapkan dapat selalu melakukan upaya Cegah, Tangkal, dan Kendalikan.

“Saya senang banget, saya sangat menghargai, hebat ini, hebat. Saat ini kita harus makin perbaiki dan semua inikan amal untuk kita semua karna kerja juga ibadah dan dimana saja kita kerja pasti bisa senang,” tutup Mentan.

Perlu diketahui, BBUSKP mempunyai tugas melaksanakan uji standar, uji rujukan, dan bimbingan teknis penerapan sistem manajemen mutu laboratorium karantina hewan, karantina tumbuhan, dan keamanan hayati.

Pada kesempatan ini, Mentan melihat secara langsung proses pengujian beberapa produk pertanian berkualitas ekspor, diantaranya uji nitrit pada sarang burung walet, dan pangan segar asal tumbuhan. Pengujian ini dibutuhkan untuk memastikan tidak terjadinya hambatan ekspor pada komoditas pertanian Indonesia di luar negeri.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement